Kasus Permen Rainbow, KH Hasyim Muzadi: Penistaan Allah Ini Mirip Jelang G-30-S/PKI

Kasus Permen Rainbow, KH Hasyim Muzadi: Penistaan Allah Ini Mirip Jelang G-30-S/PKI KH Ahmad Hasyim Muzadi. Foto: merdeka.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - KHA Hasyim Muzadi menegaskan bahwa maraknya pelecehan terhadap Islam dengan cara menista Allah belakangan ini bisa jadi terkait dengan gerakan munculnya kembali komunis. Menurut dia, peristiwa penistaan Allah yang terjadi belakangan ini mirip dengan manuver politik PKI tahun 60-an menjelang meletusnya G-30-S/PKI.

Pernyataan Kiai Hasyim Muzadi itu disampaikan kepada BANGSAONLINE.com ketika dimintai tanggapan tentang munculnya kasus sandal berlafadz Allah di Gresik dan permen Rainbow yang memplesetkan Ya Allah jadi Yaowo di Surabaya Jawa Timur. Sandal berlafadz Allah diproduksi PT Pradipta Perkasa Makmur, perusahaan yang memproduksi sandal Glacio di Gresik Jawa Timur. Sedang permen Rainbow diproduksi PT. Ultra Prima Abadi (UPA) Jalan Panjang Jiwo Surabaya Jawa Timur. (Baca juga: Ketua MUI Bangkalan Kutuk Permen Rainbow yang Plesetkan Ya Allah Jadi Yaowo)

Kiai Hasyim Muzadi yang anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) itu mengingatkan agar umat Islam tetap tenang dan tidak terpancing.

”Dulu PKI sering menghina Islam, melecehkan Allah. Misalnya menggelar pertunjukan ludruk dengan lakon Matine Gusti Allah, Allah Mantu, dan sebagainya,” kata Kiai Hasyim Muzadi yang baru datang dari Brunei Darussalam mengundang Sultan Hassanal Bolikiah untuk acara konferensi Islam yang bakaI digelar International Conference of Islam Scholar (ICIS) di Malang Jawa Timur.

(Baca juga: Kasus Permen "Yaowo": PT Ultra Prima Abadi Ingkar Janji, Ternyata Banyak Kata Lain yang Diplesetkan)

Dalam beberapa referensi, situasi menjelang tahun 65 PKI memang banyak melakukan manuver dan pelecehan terhadap Allah yang memancing kemarahan umat Islam. Lewat ludruk-ludruk yang dimainkan oleh kelompok Lembaga Kesenian Rakyat (LEKRA) mereka menggelar pementasan dengan lakon Gusti Allah Ngunduh Mantu, Matine Gusti Allah, Malaikat Kimpoi (bersetujuh), Kawine Malaikat Jibril, dan sebagainya.

Lewat BANGSAONLINE.com, pengasuh Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Malang Jawa Timur dan Depok Jawa Barat itu berkali-kali minta agar umat Islam waspada dan tak mudah terpancing. Meski demikian, kata dia, umat Islam harus mencermati gerakan-gerakan yang cenderung menggoyahkan keutuhan NKRI dan Pancasila itu.

”Ini kan tanggungjawab kita semua, terutama para kiai,” kata Kiai Hasyim Muzadi mengingatkan. Ia minta para kiai agar tidak lengah karena Negara Indonesia ini adalah tanggungjawab para kiai, terutama Nahdlatul Ulama (NU). Ia menuturkan bahwa Republik Indonesia ini berdiri berkat perjuangan para kiai dan ulama NU, terutama Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari dan para pendiri NU.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO