Kasus Permen "Yaowo": PT Ultra Prima Abadi Ingkar Janji, Ternyata Banyak Kata Lain yang Diplesetkan

Kasus Permen "Yaowo": PT Ultra Prima Abadi Ingkar Janji, Ternyata Banyak Kata Lain yang Diplesetkan Perwakilan dari MUI Jatim saat menunjukkan permen "Yaowo". foto: rusmiyanto/BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kasus permen "Yaowo" yang dianggap menista agama dan menghebohkan Jawa Timur beberapa hari lalu, masih berlanjut.

Sebelumnya, PT. Ultra Prima Abadi (UPA) selaku pabrik pemroduksi permen memusnahkan sejumlah 28.000 plastik permen dari 2.700 dos permen dengan cara dibakar yang disaksikan langsung Pembakaran dan pemusnahan ini disaksikan oleh tokoh masyarakat, Moh Hasan Ubaidillah Wakil Sekretaris PWNU Jatim, MUI Jatim, dan Kapolsek Tenggilis Mejoyo, Kompol Dwi Heri Jumat (23/10) lalu

Usai pemusnahan tersebut, PT. Ultra Abadi Prima mengaku akan menggelar klarifikasi bersama pihak PWNU Jatim terkait kemasan permen yang dinilai menista agama tersebut pada hari ini (26/10). 

Namun, tampakan pihak direksi PT. Ultra Abadi Prima ingkar janji. Sebab, hingga berita ini ditulis tidak ada klarifikasi seperti yang dijanjikan sebelumnya.

Wakil Sekretaris PWNU Jatim Moch. Hasan Ubaidillah saat dihubunggi via telepon terkait janji klarifikasi yang dikatakannya akan digelar antara hari Senin (26/10) atau Selasa (27/10) besok, ternyata belum bisa memastikan.

Ia malah menyarankan untuk konfirmasi kepada Rasidi dengan memberikan nomer handphone 0813313769xx, dengan maksud kepastian jadwal klarifikasi. Namun saat BANGSAONLINE.com menghubungi nomer tersebut tidak diangkat.

Sementara dari keterangan pegawai PT. UPA yang namanya enggan dipublikasikan mengatakan bahwa permen berkemasan "Yaowo" tersebut ternyata sudah beredar sejak akhir 2012.

Hal tersebut juga diperkuat keterangan Wakil Seketaris PWNU Jatim Moch Hasan Ubaidilah. "Sebenarnya dari kata-kata di permen tersebut banyak bukan hanya Yaowo, tapi ada juga SWT arti gaulnya (So What), Astajim berarti Astaghfirullah. Dan sudah beredar lama. Dan baru-baru saja menjadi kritikan sejak adanya produk lain yang juga bertuliskan lafadz Al-Quran atau tulisan suci yang terekspos media massa," ujarnya.

Seperti diberitakan kemarin (Sabtu/17/10), informasi tentang permen Rainbow yang dianggap merendahkan Allah itu awalnya disampaikan Miko Abdurrohman dalam status facebooknya. Ia mengaku menemukan permen produksi pabrik Surabaya yang menghina Allah.

“Saya barusan menemukan bentuk penghinaan terhadap Allah pada bungkus permen Rainbow yang di produksi PT Ultra Prima Abadi Alamat jl. Raya Panjang Jiwo 48-50 panjang jiwo Surabaya. Di bungkus tersebut nama Allah dibuat plesetan yaitu arti Allah di dalam kamus gaul #008 diartikan sebagai yaowo… Na’udzubillah…padahal nama Allah merupakan nama yang tidak boleh dirubah dalam kamus apapun… Sebarkan !! Agar masyarakat mengetahuinya dan sampai pada produsennya, karena ini menghina Islam,” tulisnya dalam akun facebooknya. (yan/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO