
LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lamongan melakukan pemantauan harga dan pasokan bahan pokok di sejumlah pasar tradisional. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan kestabilan harga dan ketersediaan komoditas menjelang pertengahan Oktober.
Kepala Disperindag Lamongan, Anang Taufik, menyampaikan bahwa harga dan pasokan bahan pokok di awal Oktober terpantau stabil.
“Harga sejumlah komoditas bahan pokok dijual dengan eceran tertinggi (HET),” ujarnya saat berada di Pasar Sidoharjo, Selasa (7/10/2025).
Beberapa komoditas yang terpantau stabil antara lain beras IR 64 kualitas premium seharga Rp15 ribu per kg, beras medium Rp13 ribu per kg, telur ayam ras Rp30 ribu per kg, dan gula pasir dalam negeri Rp17.500,00. per kg.
Sementara itu, beberapa komoditas mengalami penurunan harga sejak awal Oktober, seperti cabai keriting dan cabai merah besar yang masing-masing dijual Rp40 ribu per kg, turun Rp7 ribu sejak 4 Oktober.
Lalu, ada bawang merah yang dijual Rp30 ribu per kg, turun Rp2 ribu sejak 3 Oktober, sedangkan bawang putih tetap di harga Rp30 ribu per kg.
Selain itu, minyak goreng kemasan 'Minyakita' dijual Rp21 ribu per botol, daging sapi murni Rp120 ribu per kg, dan daging ayam boiler Rp38 ribu per kg.
Menurut Anang, kestabilan harga terus dijaga guna mempertahankan daya beli masyarakat, “Kestabilan harga terus dijaga guna menjaga daya beli masyarakat, sehingga pasar akan tetap tumbuh.” (red)