Mensos Pastikan Korban Musibah Ponpes Al Khoziny Ditanggung dan Diberi Bantuan

Mensos Pastikan Korban Musibah Ponpes Al Khoziny Ditanggung dan Diberi Bantuan Mensos ketika menjenguk korban musibah Ponpes Al Khoziny di RSUD RT Notopuro. Foto: Ist

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Menteri Sosial (Mensos), Saifullah Yusuf, menegaskan bahwa seluruh korban musibah ambruknya musala di Pondok Pesantren Al Khoziny,  akan ditangani dengan sebaik-baiknya oleh pemerintah.

Penegasan tersebut disampaikan saat Mensos menjenguk salah satu korban yang berhasil dievakuasi dan kini dirawat di RSUD RT Notopuro, Rabu (1/10/2025) malam. Dalam kunjungan itu, ia didampingi Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak dan Bupati Sidoarjo Subandi.

Mensos menyatakan bahwa seluruh biaya pengobatan korban akan ditanggung pemerintah. Korban yang dirawat di rumah sakit swasta akan dibiayai oleh Pemprov Jatim, sementara yang dirawat di RSUD RT Notopuro menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Sidoarjo.

Tak hanya itu, pemerintah juga akan memberikan bantuan uang tunai kepada para korban.

"Bantuan pemerintah akan diberikan kepada santri yang luka berat, sedang maupun ringan, termasuk yang wafat. Yang wafat diberi bantuan untuk ahli waris sebesar Rp. 15 juta. Sementara yang luka minimal diberikan bantuan Rp. 5 juta rupiah, itupun sangat mungkin ditambah," kata Mensos.

Proses pencarian korban reruntuhan musala terus berlangsung dan telah memasuki hari ketiga sejak kejadian. Pada Rabu sore, tim gabungan berhasil mengevakuasi enam santri dari bawah timbunan beton, meski satu di antaranya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Total korban yang berhasil dievakuasi hingga Rabu mencapai 108 orang.

Salah satu korban selamat, Haikal, langsung dilarikan ke RSUD RT Notopuro. Mensos bersyukur atas keberhasilan tim evakuasi dan mengapresiasi kerja sama lintas instansi yang dipimpin Basarnas pusat.

"Terus terang saya apresiasi kerjasama dari semua pihak bisa melakukan evakuasi secara terukur dan beberapa korban bisa dievakuasi hari ini (kemarin). Ini patut diapresiasi bersama, kecepatan ibu gubernur, bupati, TNI, Polri dan Basarnas beserta Tagana dan relawan lainnya. Gotong royong menjadikan hal yang sulit menjadi mudah kita atasi bersama," cetusnya.

Mensos turut menyaksikan langsung proses evakuasi yang penuh tantangan. Tim SAR awalnya memperkirakan hanya butuh dua jam untuk mencapai posisi Haikal, namun kenyataannya proses tersebut memakan waktu hingga delapan jam.

"Memang kesulitannya cukup tinggi sampai ke titik Haikal, yang rencananya dua jam sudah bisa ternyata sampai delapan jam, yang diperkirakan subuh itu bisa dievakusi tapi ternyata sore tadi baru bisa dilakukan evakuasi," tandasnya.

Bupati Sidoarjo Subandi juga menegaskan komitmen Pemkab dalam menangani korban.

"Biaya berobat akan kita tanggung semua. Kita sudah instruksikan direktur rumah sakit, tolong semua korban, baik yang memiliki BPJS ataupun yang tidak memiliki BPJS akan ditanggung pemerintah daerah. Semua kita cover," tandas Subandi. (sta/mar)