Komisi II DPRD Tuban dan PT PRPP Gelar Raker soal CSR Beasiswa

Komisi II DPRD Tuban dan PT PRPP Gelar Raker soal CSR Beasiswa Komisi II DPRD Tuban dan PRPP Tuban Gelar Raker Kaitan CSR Beasiswa

TUBAN,BANGSAONLINE.com - Komisi II DPRD Tuban bersama sejumlah OPD, PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia (PRPP) menggelar Rapat Kerja (Raker) dengan wali murid penerima program beasiswa pendidikan dari PRPP di ruang Paripurna gedung DPRD Tuban, Rabu (1/10/2025) sore.

Rapat tersebut dipimpin langsung ketua Komisi II DPRD Tuban, Fahmi Fikroni beserta beberapa anggota. Turut hadir langsung Plt Presiden Direktur PT PRPP Sigit Pradjaka Sugestihanto didampingi Sr. Officer CSR PRPP, Yuli Witantra.

Raker yang digelar mulai pukul 14.00 WIB hingga seledai pukul 17.00 WIB tersebut fokus membahas dua poin utama persolan Program Beasiswa Pendidikan Setara D3 PEM Akamigas yamg merupakan salah satu komitmen PRPP untuk mengembangkan masyarakat sekitar.

Fahmi Fikroni menjelaskan, terdapat dua tuntutan utama dari para mahasiswa penerima beasiswa pendidikan dari PRPP.

Pertama, terkait kelanjutan pendidikan D4 di PEM Akamigas. Pasalnya, beasiswa yang diberikan saat ini hanya sampai ke jenjang D3. Sementara D3 tidak bisa mendapat ijazah dari Dikti.

"Para mahasiswa menuntut untuk melanjutkan pendidikan D4, karena selama mereka hanya bisa diakui jika lulus D4. Kalau D3 masih tidak jelas. Alhamdulillah, PT PRPP telah menyepakati untuk melanjutkan proses D4," jelas Roni.

Poin ke dua, lanjut Roni, tuntutan terkait perekrutan tenaga kerja. 

"Para mahasiswa mengharapkan untuk dipekerjakan langsung setelah lulus, seperti yang pernah dilakukan oleh PT Pertamina Rosnef pada tahun 2019. Namun, pihak PT PRPP menyatakan bahwa situasi saat ini berbeda karena sekarang mereka beroperasi di bawah PT PRPP, bukan langsung dari aset seperti sebelumnya," tandasnya.

Namun demikian tuntutan tersebut belum bisa dijawab pasti oleh pihak PRPP. 

"Tuntutan mengenai perekrutan kerja masih belum bisa dijawab karena bukan wewenang mereka dan perlu dikomunikasikan lebih lanjut," beber Roni.

Disampaikan Roni, harapan dari pihak mahasiswa adalah agar tuntutan-tuntutan ini dapat dikabulkan. 

Mengingat, CSR pendidikan yang diberikan oleh PRPP telah terbukti mampu mendidik dan mempekerjakan lulusan di Kabupaten Tuban.

"Pihak mahasiswa berharap ada pertemuan lanjutan untuk membahas hal ini lebih lanjut," tegasnya.

Sementara itu, Sr. Officer CSR PRPP, Yuli Witantra menjelaska bahwa program Beasiswa Pendidikan Setara D3 PEM Akamigas merupakan salah satu komitmen PRPP untuk mengembangkan masyarakat sekitar.

Menurutnya, program beasiswa yang dijalankan merupakan program yang fokus pada peningkatan pendidikan masyarakat Tuban secara umum dan sekitar area Proyek GRR Tuban di Kecamatan Jenu secara khusus, bukan merupakan program rekrutmen.

"Hal ini sudah kami sampaikan ketika sosialisasi program dan dituangkan ke dalam kontrak dengan masing-masing penerima beasiswa," beber Yuli.

Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, PRPP bekerja sama dengan PEM Akamigas Cepu, lembaga dengan reputasi yang tinggi dalam penyediaan pendidikan vokasi di bidang minyak dan gas bumi.

"Sebagai tindak lanjut program ini dan juga harapannya menjadi nilai tambah bagi kompetensi siswa, maka PRPP dan PT KPI menawarkan beasiswa lanjutan pendidikan D4 kepada para penerima beasiswa D3 terutama yang belum mendapatkan pekerjaan," jlentreh Yuli.

Sehingga dengan adanya ijazah D4 atau Strata 1 Ilmu Terapan, para siswa memiliki nilai tambah lebih sebagai seorang tenaga ahli yang dapat memilih karir di masa depan sesuai dengan keinginan dan harapan.

"Sehubungan dengan tindak lanjut pendidikan D4 tersebut, dapat kami informasikan bahwa sudah berkoordinasi dengan PEM Akamigas untuk mendiskusikan hal ini," jelas Yuli.

Namun pada dasarnya, kata Yuli, pihak PEM Akamigas menyambut baik hal ini menyatakan siap membantu penerima beasiswa PRPP untuk melanjutkan pendidikan D4 ini mulai tahun ajaran 2025/2026 ini.

Harapannya mereka dapat lulus dan wisuda pada pertengahan tahun 2026.

Sementara terkait rekrutmen langsung tenaga kerja, Yuli mengaku jika pihak manajemen akan mencari solusi.

"Nanti manajemen akan cari solusi terbaik," tutupnya.(coi/van)