Siswa Jurnalistik SMAN 2 Batu Wawancarai Wali Kota, Bahas Jurnalisme Warga dan Etika Media

Siswa Jurnalistik SMAN 2 Batu Wawancarai Wali Kota, Bahas Jurnalisme Warga dan Etika Media Peserta ekstrakurikuler jurnalistik SMAN 2 Batu melaksanakan praktik lapangan dengan mewawancarai Wali Kota Batu, Nurochman.

KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Dalam rangka mengaplikasikan materi teknik wawancara, peserta ekstrakurikuler Jurnalistik SMAN 2 Batu melaksanakan praktik lapangan dengan mewawancarai Wali Kota Batu, Nurochman, di ruang kerjanya, Kamis (18/9/2025).

Pembina ekskul jurnalistik, Agus Salimullah, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program pembelajaran kontekstual yang telah dirancang sejak awal. Tujuannya adalah agar siswa tidak hanya memahami teori di kelas, tetapi juga mampu menerapkannya langsung di lapangan.

"Kami tidak ingin para peserta hanya menerima materi di ruang kelas. Para peserta harus terjun ke lapangan agar bisa mengaplikasikan teori yang sudah diperoleh. Ini bagian dari pembelajaran kontekstual," kata pria yang juga merupakan jurnalis HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE itu.

Dalam sesi wawancara, Wali Kota Batu menyampaikan pentingnya memahami konsep jurnalisme warga atau citizen journalism. Menurut dia, praktik ini memungkinkan masyarakat umum untuk melaporkan informasi menggunakan teknologi seperti media sosial.

"Ini adalah bentuk kegiatan jurnalisme di mana setiap orang, dengan akses ke alat teknologi, dapat menjadi saksi mata, mengumpulkan, menulis, dan menyiarkan berita kepada publik," tuturnya.

Ia menjelaskan, masyarakat kini secara tidak langsung telah menjadi bagian dari aktivitas jurnalistik. Dengan perangkat digital di tangan, mereka bisa mengambil gambar, menulis narasi, dan membagikannya ke media sosial.

Namun, Nurochman mengingatkan pentingnya kehati-hatian dalam menyampaikan informasi agar tidak menimbulkan dampak negatif.

"Sekarang banyak anak-anak muda mudah terhasut untuk mengikuti ajakan dari salah satu platform media tanpa konfirmasi. Padahal platform media itu hanya mengumbar eksistensi yang bersifat negatif," ucapnya.

Sebagai contoh, Wali Kota Batu menyinggung kasus vandalisme yang dilakukan oleh oknum remaja di Kota Agropolitan. Setelah ditelusuri, aksi tersebut dipicu oleh pengaruh media yang tidak bertanggung jawab.

"Maka dari itu bimbingan dari guru dan orang tua menjadi bagian yang sangat penting agar ada kontrol," cetusnya.

Dalam praktik wawancara, para peserta mengangkat beragam topik, mulai dari penyelamatan hutan dan sumber daya air, peningkatan kualitas SDM, pengembangan sektor pariwisata, hingga pemberdayaan UMKM di Kota Batu. (adi/mar)