
PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Sebuah video viral di WhatsApp mengabarkan seorang anak asal Desa Bujur Tengah, Kecamatan Batumarmar, meninggal dunia diduga akibat keracunan setelah mengonsumsi permen coklat eyeglass atau permen kacamata, Sabtu (6/9/2025).
Menanggapi hal tersebut, Dinas Kesehatan (Dinkes) Pamekasan langsung melakukan investigasi.
Kabid Kesmas Dinkes Pamekasan, Ahmad Syamlan, menegaskan bahwa penyebab kematian bocah berinisial L (3) bukan karena keracunan makanan atau minuman kemasan.
"Setelah kami lakukan investigasi bersama pihak puskesmas, hasil diagnosa menunjukkan bahwa korban meninggal dunia akibat kadar gula darah yang sangat tinggi, yakni mencapai 434 mg/dl. Tidak ditemukan indikasi keracunan," ucapnya saat dikonfirmasi, Selasa (9/9/2025).
Ia menambahkan, dugaan keracunan tidak terbukti karena permen itu tidak hanya dikonsumsi korban, tapi juga dimakan oleh kakaknya. Namun, hanya korban yang mengalami gejala serius.
"Kalau keracunan biasanya terjadi pada lebih dari satu orang. Dalam kasus ini, kakak korban juga ikut makan permen dan minuman kemasan, tetapi tidak mengalami masalah," imbuhnya.
Berdasarkan keterangan keluarga, sekitar pukul 10.00 WIB korban membeli empat bungkus permen kacamata bersama kakaknya dan mengonsumsinya bersama.
Lalu sekitar pukul 12.00 WIB, korban mulai menangis dan minta digendong ibunya, lalu tertidur. Saat terbangun pukul 16.00 WIB, tubuhnya lemas dan dingin.
"Korban kemudian dibawa ke puskesmas pada pukul 16.30 WIB. Dari hasil pemeriksaan, gula darahnya mencapai 434 mg/dl dengan kadar HB 9,9. Kondisi ini sangat tinggi. Petugas medis langsung melakukan tindakan, mulai dari pemberian oksigen hingga injeksi," urai Syamlan.
Sayangnya, kondisi korban terus memburuk. Sekitar pukul 19.00 WIB korban dirujuk untuk penanganan lanjutan, namun pada pukul 19.40 WIB dinyatakan meninggal dunia di Puskesmas Batumarmar.
Setelah kejadian, Dinkes Pamekasan juga melakukan pelacakan terhadap izin edar produk makanan dan minuman yang dikonsumsi korban.
"Kami tetap memastikan keamanan pangan yang beredar di masyarakat. Namun yang terpenting, kami mengimbau orang tua agar selalu mengawasi konsumsi makanan dan minuman anaknya, jangan sampai berlebihan," kata Syamlan. (dim/mar)