Hari Juang Polri 2025, Putri Komjen M. Jasin Harap Polisi Tetap Humanis dan Jujur

Hari Juang Polri 2025, Putri Komjen M. Jasin Harap Polisi Tetap Humanis dan Jujur Anak pertama Komjen M. Jasin, Siti Rubyanti, saat memberi keterangan ke awak media dalam peringatan Hari Juang Polri 2025.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Peringatan Hari Juang Polri tahun 2025 yang digelar pada Kamis (21/8/2025) di Jalan Polisi Istimewa, berlangsung khidmat. Salah satu momen istimewa dalam acara tersebut adalah kehadiran Siti Rubyanti, anak pertama Komjen M. Jasin, yang kini berusia 80 tahun.

Usai upacara, Siti menyampaikan rasa bangga dan haru atas keberadaan petung (patung peringatan) yang menggambarkan perjuangan sang ayah dalam sejarah kepolisian Indonesia.

“Saya sangat bangga dan terharu tentang keberadaan petung yang menggambarkan perjuangan ayah saya (Komjen M. Jasin) pada tempo dulu,” ujarnya.

Ia berharap nilai-nilai kepemimpinan Komjen M. Jasin yang dikenal tegas dan jujur dapat menjadi teladan bagi generasi Polri saat ini. Menurut dia, karakter tersebut telah ditanamkan kepada anak-anaknya dan layak diwariskan kepada institusi kepolisian.

“Saya harap Polisi era sekarang meski tidak secara utuh meniru bapak saya (M. Jasin), sebisanya tetap menjadi Polisi yang profesional, baik yaitu peduli masyarakat. Juga humanis dan lurus, dan diupayakan jujur,” tuturnya.

Siti juga mengenang masa perjuangan ayahnya di era proklamasi kemerdekaan. Ia menceritakan bagaimana Komjen M. Jasin memilih berpihak kepada Republik Indonesia dan meninggalkan tentara Jepang, meski harus hidup dalam kondisi serba kekurangan.

“Berkhianatnya bapak ke tentara Jepang dan pro serta harus proteksi Republik Indonesia, sehingga kami dan Polisi Istimewa sembunyi, tidur di bedeng, dibuatkan bedeng oleh kelompok Polisi Istimewa, gak ada makan, kita kelaparan, bapakku cari makanan, dia cari celeng dan babi hutan, untuk kebutuhan makan sehari-hari,” paparnya.

Sebagai anak dari seorang pejuang, ia menekankan pentingnya menjaga marwah Polri sebagai mitra dan pengayom rakyat.

“Saya sebagai anak dari pejuang menyarankan ke depannya institusi Polri agar bisa lebih menata dan menjaga marwahnya sebagai mitra dan pengayom rakyat,” pungkasnya. (rus/mar)