
BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Wakil Ketua IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Timur, Sri Wahyuni, mengunjungi kediaman Nazril Izzan Khoirulloh, balita 2,5 tahun yang menderita kelainan sejak lahir.
Wakil rakyat yang memiliki latar belakang kesehatan itu berjanji bakal mengawal Nazril untuk segera dioperasi di RSUD dr. Soetomo Surabaya.
Balita asal Desa Tapelan, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro itu menderita Atresia Ani atau lahir tanpa anus. Usai pembuatan anus, anak pasangan Moch. Siswanto dan Juli Astutik, tidak bisa mengeluarkan urinenya dengan normal.
Kini keluarga Nazril menunggu penanganan segera dari rumah sakit untuk operasi, karena sudah menunggu hingga 2 tahun sejak 2023 lalu.
"Kemarin setelah mendapat informasi dari media, saya langsung menghubungi keluarga Nazril. Yakni untuk menanyakan kendala dan kenapa bisa antre sampai dua tahun," katanya, Selasa (12/8/2025).
Dia menyampaikan, Minggu lalu telah berkomunikasi di RSUD dr Soetomo Surabaya, tepatnya dengan Prof. Cita Rosita Sigit Prakoeswa untuk menindaklanjuti terkait kasus Nazril ini. Penyakit yang dialami Nazril ini kasus sulit, karena kelainan bawaan.
"Sehingga penanganan harus dilakukan secara bertahap. Tidak serta merta langsung dioperasi, kesehatan dan lainnya dicek terlebih dahulu," ujarnya.
Menurut dia, nantinya balita usia 2,5 tahun itu bakal segera dioperasi apabila tidak ada kendala. Rencananya, operasi akan dijadwalkan September 2025 mendatang.
"Insya Allah kalau tidak ada kendala akan langsung dilakukan operasi untuk saluran kencingnya. Karena kemarin Senin (11/8/2025) sudah kontrol di Surabaya untuk pemeriksaan lengkap untuk persiapan operasi," jelasnya.
Operasi pembuatan anus sebelumnya dilakukan di salah satu rumah sakit Kabupaten Kediri. Usai operasi, Nazril tidak bisa mengeluarkan urinenya dengan normal, dan harus menggunakan selang kateter untuk jalan urinenya. Testisnya juga dioperasi, dipindahkan karena tidak pada tempatnya.
Juli Astutik, ibu balita tersebut menyampaikan bahwa pihak rumah sakit sudah menyarankan untuk melakukan operasi lanjutan di RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Surat rujukan untuk operasi juga sudah dibuatkan.
Namun, semenjak tahun 2023 hingga kini belum ada kepastian jadwal operasi lanjutan di RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
"Dari RS Dr. Soetomo memang sering menelepon, tapi hanya untuk kontrol biasa. Sudah delapan kali kontrol, sementara operasi untuk anak saya belum dijadwalkan. Antre katanya," terangnya. (jku/rev)