Kuota Beasiswa Penuh dan Pendidikan Terjangkau SMA/SMK Swasta di Jatim Bertambah hingga 72.841

Kuota Beasiswa Penuh dan Pendidikan Terjangkau SMA/SMK Swasta di Jatim Bertambah hingga 72.841 Gubernur Khofifah bersama Kepala Dindik Jatim saat menyalurkan santunan ke anak-anak.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kolaborasi dan kerja sama Pemprov Jatim melalui Dinas Pendidikan (Dindik) dengan SMA dan SMK Swasta dalam pemberian kuota beasiswa penuh dan biaya terjangkau terus meningkat. Dari hasil data terakhir UPT TIKP (Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan) Dindik Jatim, sebanyak 72.841 kuota beasiswa penuh dan pendidikan terjangkau.

Adapun rinciannya untuk beasiswa penuh disediakan sebanyak 12.650 kuota dari SMA swasta dan 19.912 kuota dari SMK swasta. Selanjutnya untuk lendidikan terjangkau disediakan kuota 11.486 oleh SMA swasta dan 28.793 kuota oleh SMK swasta, di mana jumlahnya tersebar di 1.156 lembaga dari total 2.936 lembaga swasta di 38 kab/kota di Jawa Timur.

Gubernur Khofifah berterima kasih atas kolaborasi dan dukungan satuan pendidikan swasta yang telah mendukung dan mewujudkan program kerja sama ini. Apalagi, dengan adanya kolaborasi ini, lulusan SMP yang tidak bisa lolos dalam SPMB SMA/SMK negeri di Jawa Timur bisa tetap sekolah tanpa beban biaya yang besar.

"Alhamdulillah kerja sama yang kami jalin dengan sekolah swasta berjalan lancar dan terus meningkat. Dari yang semula kami targetkan kuota sebesar 30 ribu. Sekarang mencapai 72.841 kuota. Terimakasih saya ucapkan untuk lembaga swasta yang telah berkolaborasi dengan kami untuk memberikan pelayanan pendidikan dan bersama mencerdaskan anak-anak kita," urai Khofifah.

Dalam program ini, ia mengungkapkan bahwa Pemprov Jatim akan memberikan bantuan biaya sebesar Rp1 Juta bagi calon murid yang tidak diterima di SMA/SMK negeri. Syaratnya, mereka melanjutkan ke sekolah swasta serta tidak menerima bantuan pemerintah baik pusat maupun daerah termasuk tidak menerima PIP.

"Pada Hardiknas lalu, kami sudah sampaikan bahwa setiap Kab/kota diberikan kuota 150 calon murid baru dari keluarga prasejahtera (Desil 1 dan Desil 2) termasuk keluarga buruh / pekerja dengan total anggaran Rp 5,7 Milyar. Ini merupakan upaya Pemprov Jatim dalam mencerdaskan kehidupan anak-anak kita serta menekan angka putus sekolah,” katanya.

Orang nomor 1 di Jawa Timur ini juga memberikan apresiasi untuk wilayah Bangkalan, Pacitan, dan Sampang. Di mana seluruh sekolah swasta di wilayah ini menyediakan beasiswa penuh dan potongan beasiswa.

Disebutkan Khofifah pada tahun ini banyak terobosan yang dilakukan Pemprov Jatim melalui Dindik dalam SPMB 2025. Di antaranya penggunaan AI (Artificial Intellegence) dalam sistem SPMB 2025. Di mana sistem tersebut akan membantu informasi yang dibutuhkan masyarakat terkait SPMB SMA/SMK negeri selama 24 jam nonstop.

Dindik Jatim juga telah menyiapkan tim helpdesk yang akan membantu masyarakat jika mengalami kesulitan selama proses SPMB. Setidaknya sebanyak 7.155 tim helpdesk yang disiapkan baik di tingkat satuan pendidikan, cabang dinas hingga Dindik Jatim.

Terobosan inovasi lainnya yakni, kerja sama yang terbangun dengan SMA/SMK swasta. Dalam sistem SPMB, jelas Aries, masyarakat akan mendapatkan informasi sekolah swasta mana saja yang menyediakan beasiswa penuh dan biaya terjangkau. Dengan begitu, masyarakat akan bisa mempertimbangkan sekolah untuk anak-anak mereka.

"Kerja sama ini baru pertama kalinya kami lakukan. Sesuai dengan amanah ibu gubernur jangan sampai ada anak Jawa Timur yang putus sekolah. Ini merupakan langkah kongkret kami dalam mengakomodir anak-anak yang tidak lolos dalam SPMB. Semoga dengan adanya kerja sama ini dapat menekan angka putus sekolah di Jawa Timur," ucap Khofifah.

Sementara itu, Kepala Dindik Jatim, Aries Agung Paewai, menyebut tahun ini SPMB 2025 hanya menyediakan kuota 261.396 pagu. Sedangkan jumlah lulusan SMP dan sederajat sebanyak 682.252 murid, yang mana artinya hanya 38,81 persen murid yang tertampung di sekolah negeri, sedangkan 61,69 persen lainnya atau 420.856 murid harusnya tertampung di sekolah swasta.

"Kami sudah lakukan penjajakan kerja sama melalui 24 cabang dinas pendidikan sejak bulan April lalu. Dari yang kami targetkan 30 ribu kini berkembang hingga mencapai 70 ribu lebih," kata Aries.

Dalam kesempatan ini, ia juga kembali menegaskan bahwa ada aturan baru dalam penerimaan murid 2025. Salah satu yang ditekankan adalah seleksi dalam jalur domisili. Jika sebelumnya prioritas penerimaan menggunakan jarak. Tahun ini, prioritas tersebut adalah menggunakan nilai akademik calon murid baru.

"Jadi urutannya pakai nilai akademik dulu, baru jarak. Nilai akademik yang dinilai ini merupakan hasil rapot sekolah semester 1-5 kemudian ditambahkan dengan Indeks sekolah," ucapnya.

Untuk Indeks sekolah, tambah dia, poin didapatkan dari sekolah yang lulusannya masuk SMA Negeri kemudian dibagi rata-rata. Proporsi pada penilaian ini didasarkan pada 60 persen nilai + 40 persen Indeks sekolah.

"Ini acuan utama untuk jalur domisili. Tahun lalu Indeks sekolah + akreditasi. Sekarang hanya menggunakan nilai sekolah + Indeks sekolah. Kalau ada nilai yang sama. Maka baru menggunakan jarak," kata Aries.

Proses SPMB sendiri saat ini sudah dimulai dengan tahapan entry nilai oleh sekolah asal dari tanggal 19-31 Mei 2025. Tahap berikutnya adalah pengambilan PIN yang akan mulai dilakukan pada 2-13 Juni 2025.

Di tanggal 2-14 Juni 2025 ada tahapan verifikasi dan validasi tes kesahatan bagi calon murid yang akan masuk SMK. Kemudian latihan pendaftaran SPMB pada tanggal 9-11 Juni 2025.

Berikutnya pendaftaran SPMB tahap 1 Jalur Mutasi, Afirmasi dan Prestasi Lomba dibuka pada 16-17 Juni 2025. Tahap 2 Pendaftaran Jalur Prestasi Nilai Akademik SMA pada 22-23 Juni 2025.

Pendaftaran Tahap 3 Jalur Domisili SMA/SMK pada tanggal 26-27 Juni 2025. Terakhir pendaftaran Tahap 4 Jalur Nilai Prestasi Akademik SMK pada tanggal 2-3 Juli 2025. (dev/mar)