Whisnu Didaulat jadi ‘Bapak-e Arek Suroboyo’

Whisnu Didaulat jadi ‘Bapak-e Arek Suroboyo’ GAYENG: Whisnu Sakti Buana saat berbincang dengan Komunitas Upgrading Surabaya di Kafe Rolak Gunungsari Surabaya. foto: maulana/BANGSAONLINE

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Kalangan muda-mudi Kota Pahlawan mendaulat Whisnu Sakti Buana sebagai 'bapak-e kaum muda Surabaya'. Sebab, selain usia calon wakil wali kota pendamping Cawali Tri Rismaharini itu paling muda ketimbang kandidat lainnya, Whisnu dipercaya bisa mengayomi anak-anak muda.

"Pak Whisnu paling muda usianya, lebih muda dan berjiwa muda. Arek-arek Suroboyo butuh pengayom yang mengerti dunia anak muda," kata Setiawan, juru bicara Komunitas Upgrading Surabaya, Rabu (7/10), saat bertemu dengan Whisnu di Kafe Rolak, Gunungsari.

Komunitas Upgrading Surabaya sendiri adalah kelompok anak-anak muda yang anggotanya dari karang taruna, remaja masjid (remas) dan elemen muda lainnya. Menurut Setiawan, Komunitas Upgrading mempunyai misi mempromosikan potensi-potensi kampung di Surabaya di bidang ekonomi, budaya, dan gaya hidup komunitas muda, sebagai motor pembangunan kota.

Di sela acara ngobrol, Whisnu Sakti (WS) mengajak anggota Komunitas Upgrading meneladani semangat pantang menyerah sebagaimana yang diperlihatkan pahlawan-pahlawan asal Surabaya. Seperti Sawunggaling, Adipati Surabaya di zaman kolonial Belanda.

Di zamannya, tekad Sawunggaling sangat kuat untuk memerangi Belanda, dia selalu menambah kekuatan laskarnya. Dalam suatu peperangan yang sengit, Sawunggaling berhasil membunuh petinggi pasukan Belanda, Jenderal De Boor.

Semangat Sawunggaling yang pantang menyerah dalam segala hal, menurut WS, patut diteladani anak-anak muda sekarang. Dia ingin menghidupkan semangat Sawunggaling itu, sebagai identitas Surabaya. "Ayolah sekarang kita gerakkan mulai dari kampung-kampung. Apalagi sebentar lagi memasuki MEA (Masyarakat Ekonomi Asean)," kata WS.

Whisnu menyatakan siap memfasilitasi potensi kalangan anak muda guna mengembangkan budaya lokal yang ada di kota Surabaya. Whisnu menyatakan, bahwa para kawula muda mempunyai potensi untuk mendorong bangkitnya budaya lokal di kampung-kampung.

“Kita harapkan anak muda menjadi motor dalam membangkitkan budaya lokal,” tuturnya kepada para jurnalis.

Ia mengatakan, dalam menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), masyarakat harus mempunyai ciri dan warna sendiri. Ujntuk itu, dirinya bersama Calon Wali Kota Tri Rismaharini intens membangkitkan budaya lokal Surabaya. “Sekarang sudah hampir punah, seperti budaya gotong royong, yang muncul justru individualistis,” paparnya. (lan/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO