Tekan Impor Kedelai, Lamongan Budidayakan Kedelai Grobogan

Tekan Impor Kedelai, Lamongan Budidayakan Kedelai Grobogan Sekkab Lamongan, Yuhronur Efendi, saat panen kedelai. foto: haris/BANGSAONLINE

LAMONGAN, BANGSAONLINE.com – Kemampuan produksi kedelai dalam negeri yang tidak mampu memenuhi kebutuhan produksi tahu adalah lagu lama. Namun ada setitik harapan dari kedelai varietas grobogan.

Minaji, pengusaha tahu dari Desa Nglebur Kecamatan Kedungpring menuturkan pabriknya bisa menghabiskan 3,5 ton kedelai setiap hari, atau hingga 105 ton setiap bulannya. Tingginya kebutuhan itu sudah pasti tidak bisa dipenuhi dari produksi panen kedelai di desanya.

Karena minimnya produksi kedelai lokal, dia terpaksa harus menggunakan kedelai impor dari Amerika, Argentina dan Brazil. Meski menurut dia jika 100 persen menggunakan kedelai impor, hasil produksi tahunya akan sedikit masam dan teksturnya kurang kenyal.

"Dari 105 ton itu, sebanyak 90 ton adalah kedelai impor, dan 15 ton sisanya baru kedelai lokal. Itupun kalau pas ada stok kedelai lokal. Kalau tidak ada stok (kedelai lokal), ya 100 persen gunakan impor. Meski hasil produksi tahunya kurang bagus, “ ujar Minaji saat menghadiri panen raya kedelai varietas grobogan di Desa Nglebur, sabtu (26/9).

Hal ini kemudian sedikit berubah ketika petani di desanya mendapat bantuan klaster komoditi kedelai varietas grobogan berupa demonstrasi plot (demplot) dari sebuah lembaga perbankan. Setelah dicoba olehnya, ternyata penggunaan kedelai varietas grobogan membuat produksi tahunya jauh lebih baik kuaitasnya.

"Ini saya membawa produksi tahu menggunakan kedelai grobogan dan yang full menggunakan kedelai impor. Yang menggunakan kedelai grobogan tahunya menjadi lebih enak dan teksturnya lebih kenyal, “ katanya sambil menunjukkan tahu buatannya.

Selain itu, lanjut dia, jika menggunakan kedelai impor dari Amerika, dia membutuhkan 16,5 kilogram untuk bisa memproduksi 8 bak tahu. Itupun harus dicampur dengan kedelai lokal. Karena kalau tidak (dicampur), hasil tahunya akan masam dan sedikit hitam.

Sedangkan jika menggunakan kedelai grobogan, hanya dibutuhkan 14 kilogram untuk memproduksi 8 bak tahu. Dan kualitas tahunya juga lebih bagus.

Dengan kualitas yang lebih bagus itu, dia berani membeli kedelai varietas grobogan dengan harga tinggi, hingga Rp 7.200 per kilogram. Padahal saat ini, harga kedelai lokal varietas wilis dan galunggung, yang banyak ditanam petani Lamongan, sedang tinggi-tingginya, mencapai Rp 6.400 kilogram.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO