KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Hadirnya Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di tengah masyarakat sangat membantu dalam memberikan layanan kesehatan. Program JKN memberikan bantuan kepada seluruh para peserta tanpa memandang latar belakangnya.
Termasuk Riki Fahmi Pratama (29), salah seorang peserta JKN yang berprofesi sebagai TNI AD yang bertugas di Kediri. Riki mengaku sudah lama punya jaminan kesehatan, dulu namanya masih PT Askes ya, karena orang tua berprofesi guru jadinya sejak kecil Riki sudah punya.
Baca Juga: BPJS Kesehatan Wujudkan Akses Kesehatan Tanpa Hambatan untuk Disabilitas
"Kalau sekarang sudah berubah jadi BPJS Kesehatan, jadi otomatis saya juga sudah terdaftar sebagai peserta JKN. Saya juga sering memanfaatkan layanan Program JKN," ucap Riki beberapa waktu lalu.
Riki menuturkan, jika ia pernah menggunakan JKN untuk keperluan operasi penyakit hernia yang diidapnya. Awal mula Riki mengetahui jika ia memiliki penyakit hernia ketika hendak mendaftar sebagai aparat negara, yaitu TNI AD pada tahun 2015.
Menurutnya, ketika menjalani tes kesehatan untuk seleksi tentara, Riki tidak lolos pada tahap tersebut dikarenakan terdapat hernia di tubuhnya.
Baca Juga: Mahasiswi di Malang Sebut Program JKN Tingkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat
"Saya sering pakai JKN untuk berobat. Dulu pernah operasi hernia sebelum jadi tentara. Tadinya saya nggak merasa sakit dan tidak tahu kalau ada hernia. Ternyata waktu tes tentara ada tahap tes kesehatan, saya gugur karena ada hernia. Sebenarnya belum yang sakit berat, tapi kalau dibiarkan juga bisa parah dan gak memenuhi syarat untuk daftar tentara. Akhirnya saya operasi dan alhamdulillah tidak bayar sama sekali," katanya.
Meskipun Riki dan keluarganya telah memiliki perlindungan kesehatan dari JKN, tidak membuat dirinya merasa tak acuh terhadap sekitarnya.
Saat dijumpai di Kantor BPJS Kesehatan Cabang Kediri, Riki sedang mendaftarkan sanak saudaranya menjadi peserta JKN supaya mendapatkan perlindungan yang sama akan jaminan kesehatan.
Baca Juga: Jumirah, Peserta JKN yang Terbantu dengan Layanan Tanpa Batasan Rawat Inap di RSUD Kota Madiun
Motivasi Riki adalah supaya sanak saudaranya turut terbantu dan dimudahkan jika suatu saat membutuhkan layanan kesehatan untuk berobat.
"Paman, sepupu itu kan masih kerabat kita. Semisal tidak punya JKN, kalau lagi sakit yang datangnya bisa kapan saja akan menjadi beban biaya sendiri. Karena kebutuhan orang itu beda-beda, takut nanti biayanya tinggi. Jadi saya daftarkan mereka supaya dapat perlindungan akan jaminan kesehatan dan dapat terbantu sehingga meringankan biaya pengobatan jika suatu hari membutuhkannya," ujarnya.
Di akhir pembicaraan, Riki menuturkan jika ia selalu menerapkan pola hidup sehat dengan rutin berolahraga dan menjaga pola makan. Meskipun sudah memiliki JKN yang menjamin biaya layanan kesehatan, tidak membuat Riki menyepelekan akan pentingnya hidup sehat.
Baca Juga: Endah Buktikan Kemudahan Aplikasi Antrean Online Mobile JKN: Berobat Lebih Mudah dan Hemat Waktu
Riki juga berpesan kepada masyarakat untuk segera mendaftar JKN bagi yang belum dan selalu menjaga pola hidup bersih dan sehat.
"Saya itu selalu sempatkan waktu untuk berolahraga, mungkin lari gak lama sekitar 15-30 menit setiap hari. Untuk pola makan juga dijaga, umumnya tidak makan yang terlalu berlemak dan tidak minum yang tinggi gula atau bersoda," terangnya.
Bagi yang belum punya JKN, Riki berpesan untuk segera mendaftar. Nanti akan menyesal kalau sudah masuk rumah sakit dan biayanya tinggi. Kalau ada JKN tidak khawatir dan terbebani karena akan ditanggung.
Baca Juga: Warga Desa Bage ini Rasakan Manfaat JKN saat Dirujuk di RSUD Kota Madiun
"Uang yang kita bayarkan per bulan juga bisa digunakan untuk orang lain yang lebih membutuhkan. Jangan lupa jaga kesehatan, jaga pola makan, apalagi di musim hujan seperti ini penting menjaga imun dengan diimbangi konsumsi vitamin, sering berolahraga dan jaga kebersihan lingkungan," pungkas Riki. (uji/bpjs kesehatan).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News