MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Melemahnya nilai rupiah terhadap dollar yang menyebabkan lesunya perekonomian negara tak terelakkan lagi berdampak pada nasib para buruh. Sejak bulan Januari hingga Agustus 2015, sedikitnya seribu buruh di Mojokerto sudah dirumahkan (PHK).
PHK dilakukan sejumlah perusahaan, karena tidak mampu menerapkan UMK 2015 dan karena faktor lainya. Edi Yosep, sekretaris Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) mengatakan, berdasarkan data yang ada, sejak awal tahun 2015 hingga sekarang sedikitnya seribu buruh di PHK.
BACA JUGA:
- Pecah Ban, Bus Pahala Kencana Terbakar di Tol Jombang-Mojokerto
- 7 Parpol Merapat ke Gus Barra, Bupati Ikfina Terancam Gagal Maju Pilbup Mojokerto
- Jalin Kebersamaan, Gus Barra Dampingi Kiai Asep Sambut Hangat Silaturahmi Kapolres Mojokerto
- Bukber Bareng Relawan Bekisar Kemlagi dan Gedeg, Gus Barra Ajak Kuatkan 2 Hal ini
”Paling banyak perusahaan produksi rokok. Dalam kurun watu 8 bulan, sudah mem-PHK 400 pekerjanya. Sedangkan perusahaan lainya seperti pabrik kayu dan furniture, mem-PHK antara 400 sampai 700 pekerja,” ungkap Edi.
Sementara Bambang Wijanarko, Ketua APINDO Mojokerto mengatakan, PHK masal masih mungkin terjadi sampai akhir tahun 2015. ”PHK ini terutama terjadi pada perusahaan-perusahaan yang tidak mampu melaksanakan ketetapan UMK 2015,” jelasnya. Seperti diketahui, UMK 2015 untuk kabupaten Mojokerto ditetapkan Gubernur sebesar Rp 2,7 juta perbulan. (gun/rvl)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News