SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Pengerjaan proyek Pasar Desa Banyumas, Kecamatan Sampang, yang dibiayai dari dana bantuan keuangan (BK) pemerintah pusat sebesar Rp300 juta, menuai kegaduhan dari masyarakat setempat setelah disorot oleh beberapa media.
Pembangunan pasar tersebut baru selesai pada Desember 2023 lalu. Namun, hingga saat ini tidak ada satu pun pedagang yang terlihat menempati beberapa kios yang sudah disiapkan.
BACA JUGA:
- Langkah Pj Bupati Sampang Evaluasi dan Ganti Pj Kades Didukung Puluhan Ribu Masyarakat
- Polda Jatim Periksa 10 Saksi Terkait Dugaan Korupsi di DPUPR Sampang
- Masyarakat Desa Asem Nunggal Sampang Protes Program Makadam dan PJU Belum Terealisasi
- Projo Sampang Kawal Pembangunan 2 Jalan Poros Kabupaten Senilai Rp91 Miliar
Proyek yang menelan anggaran ratusan juta itu diduga dikerjakan tidak sesuai bestek. Beberapa warga mendatangi lokasi pembangunan untuk mengecek beberapa obyek setelah disorot oleh media sembari merekam dan memviralkannya.
Dalam tayangan video berdurasi 1 menit 47 detik tersebut, terdengar umpatan dengan kata-kata kotor lantaran kondisi bangunan pasar yang sudah rusak.
Kerusakan itu di antaranya retak-retak pada bagian dinding dan keramik. Terkait keramik, keretakan diduga akibat kurangnya pemadatan urukan sebelum dilakukan pemasangan.
"Masalah taeh riyah se e parammih (masalah tahi ini yang dibikin ramai)," ucap pria dalam video.
Kemudian terdengar suara perekam video yang diduga Rolis Sanjaya. "Ariyah polan se retak, ragara urugeh korang serammah (ini yang retak gara-gara urukannya kurang siram)," ujar pria di balik kamera.
Rolis Sanjaya mengatakan, jika permasalahan itu sebenarnya ditujukan untuk menjelekkan Desa Banyumas oleh lawan politik menjelang pemilihan kepala daerah (pilkada).
Menurutnya, secara konstruksi, kualitas bangunan Pasar Desa Banyumas sudah sesuai.