GRESIK, BANGSAONLINE.com - PT Freeport Indonesia (PTFI) bekerja sama dengan pusat transformasi bersama (PTB) mengelola limbah konstruksi dari proses pembangunan Smelter Freeport di Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik.
Kerja sama ini sebagai komitmen PTFI untuk terus mengedepankan pembangunan berkelanjutan.
BACA JUGA:
- Kunjungi Smelter PTFI di Gresik, Wamenaker Ajak Pekerja Sukseskan Hilirisasi
- Menteri ESDM Pastikan Smelter Freeport Siap Beroperasi Juni 2024
- Pembangunan Smelter di Gresik, Adhy: Pastikan Berdampak bagi Usaha Kecil Mikro dan Menengah
- Investasi di Gresik Rp37 T, Nurhamim Beri Kritikan Menohok: Jangan Banggakan Kerja Orang Lain
PTB yang diresmikan pada November 2022 merupakan hasil kerja sama PTFI dengan Yayasan Takmir Masjid Manyar (Yatamam) dan PT Raya Manyar Persada (RMP) di Desa Manyarejo, Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik.
PTB memiliki fungsi utama untuk mengelola sampah daur ulang sementara (temporary recyclable waste transfer facility) dari proyek pembangunan smelter.
"Fasilitas ini mengupayakan pemulihan material melalui konsep daur ulang, sehingga dapat mengurangi sampah anorganik dibuang langsung ke tempat pembuangan akhir (TPA)," ucap CSR Superintendent PTFI, Nana Suharna, Kamis (2/11/2023).
Ia berharap, kehadiran PTB dapat memberikan manfaat sosial kepada masyarakat sekitar. PTB melakukan pemilahan limbah konstruksi secara langsung di lokasi pembangunan smelter. Selanjutnya, diolah di PTB.
"Penjualan hasil produk pengolahan limbah konstruksi yang sudah memiliki nilai tambah tersebut dilakukan oleh pihak ketiga," ungkapnya.
Salah satu pengelolaan limbah konstruksi adalah pengelolaan besi sisa tiang pancang, kayu, dan material sisa konstruksi lainnya melalui proses upcycling untuk menjadi produk mebel.