Ini 5 Tradisi Unik Sambut Maulid Nabi di Indonesia

Ini 5 Tradisi Unik Sambut Maulid Nabi di Indonesia Murid PAUD, TK, dan MI Desa Sumberagung, Wates, Kabupaten Kediri, saat mengikuti pawai Ta'aruf. Foto: Ist

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Perayaan Maulid Nabi 12 Rabiul Awal jatuh pada Kamis (28/9/2023). Di Indonesia ada sejumlah tradisi unik yang dilakukan masyarakat untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad.

Mengutip Lembaga Sosial Pesantren Tebuireng (LSPT), contoh perayaan Maulid Nabi seperti tradisi weh-wehan atau ketuin yang dilakukan masyarakat Kendal, Jawa Tengah dengan saling menukar makanan antartetangga. Sementara di Pacitan, Jawa Timur, masyarakat membuat hidangan nasi suci ulam sari. Terdapat dua elemen utama dalam satu paket nasi suci ulam sari ini yakni nasi uduk dan ayam tukung yang penuh filosofi.

Ternyata, beberapa wilayah di Tanah Air memiliki keunikan tersendiri dalam memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW ini. Merangkum dari situs resmi LSPT, berikut lima tradisi unik sambut  Maulid Nabi di Indonesia.

1. Kirab Ampyang

Tradisi unik yang pertama yaitu Kirab Ampyang yang berasal dari Desa Loram Kulon, Jati, Kudus, Jawa Tengah.

Pada awalnya tradisi ini merupakan media penyiaran agama Islam di wilayah tersebut. Kegiatan itu dilakukan oleh Ratu Kalinyamat dan suaminya, Sultan Hadirin.

Kirab Ampyang digelar dengan menyajikan hidangan kuliner yang dihiasi dengan ampyang atau nasi dan kerupuk yang diarak keliling desa sebelum berakhir di Masjid Wali At Taqwa.

Kemudian, masing-masing peserta juga menyuguhkan sejumlah kesenian seperti visualisasi sejarah pendirian Masjid Wali At Taqwa serta kisah tokoh-tokoh yang berjasa dalam berdirinya Desa Loram Kulon. Setelah itu, nasi yang dihidangkan akan didoakan dan disantap bersama.

2. Grebeg Maulud

Lihat juga video 'Pandemi, Ketua TP PKK Kabupaten Mojokerto Ajak Anggotanya Peduli Sesama':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO