Hasil Otopsi, Tubuh Ramtam Ditemukan Banyak Bekas Tanda Kekerasan

Hasil Otopsi, Tubuh Ramtam Ditemukan Banyak Bekas Tanda Kekerasan Kapolres Bojonegoro, AKBP Hendri Fiuser. (foto: eky nurhadi/BANGSAONLINE)

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Berdasarkan hasil otopsi yang dilakukan dokter RSUD dan Tim Identifikasi Polres Bojonegoro terhadap jasad Ramtam (59), warga Dusun Tegaron, Desa Gomangan, Kecamatan Tambakrejo, Kabupaten Bojonegoro, telah ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan, tepatnya di leher dan dada korban.

Menurut Kapolres Bojonegoro, AKBP Hendri Fiuser, setelah makam Ramtam dibongkar, penyidik langsung melakukan otopsi. Dari otopsi tersebut, tditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan di beberapa bagian tubuh jasad Ramtam.

Salah satunya, kata dia, seperti terjadi di kepala yang sudah menghitam, lutut kaki sebelah kiri memar bekas luka, kaki kiri bengkak dan dada memar (hemamatom) merata. "Hasil otopsi didapatkan penyebab kematian karena adanya tanda-tanda kekerasan," ujarnya, Rabu (17/06/2015).

Sebelumnya, Tim Identifikasi Polres Bojonegoro melakukan otopsi sekitar pukul 11.30 WIB kemarin (16/6). Setelah selesai dilakukan otopsi, jasad Ramtam langsung dikembalikan ke liang kuburnya, di pemakaman umum desa setempat. "Setelah selesai diotopsi jasadnya (Ramtam) langsung kemakamkan lagi," ujar Kapolsek Tambakrejo AKP Purwanto Suharyadi.

Seperti diketahui, pembongkaran makam Ramtam, kemarin itu dilakukan setelah pihak keluarga melaporkan kematian Ramtam ada yang janggal. Ramtam meninggal dunia pada Sabtu (30/5) sekitar pukul 03.30 WIB.

Istrinya, Saminah (55), saat itu menyampaikan Ramtam telah meninggal karena sakit perut. Pria yang dikenal sebagai seorang muadzin (pembaca adzan) di Masjid Ar Ridho yang berada di sebelah rumahnya itu juga dikenal pendiam.

Kepala Desa Gomangan, Priyanto mengatakan, berdasarkan informasi dari para tetangganya, Ramtam bukanlah tipe orang yang senang membuat masalah kepada para tetangganya. Priyanto sendiri mengaku terkejut saat pihak keluarga, kakak dan adik Ramtam menemukan kejanggalan atas meninggalnya Ramtam.

Padahal, kata dia, Ramtam hidup serumah dengan Istrinya Saminah (55), Ramiti (25), Hariyanto (menantu Ramtam), dan seorang cucu yang masih berumur 12 tahun. Namun, selama masa hidupnya, Ramtam hidup dan tidur menyatu dengan kandang sapi yang ada di belakang rumah utama. (nur/rvl)

Baca juga: -kuburan-16-hari-di-bojonegoro-dibongkar-polisi" target="_blank">Diduga Korban Pembunuhan, Kuburan 16 Hari di Bojonegoro Dibongkar Polisi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Orang Tua Bripda Randy Bagus Minta Maaf, Penyebab Mahasiswi di Mojokerto Bunuh Diri Terungkap':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO