Menurut Tofan, upaya konservasi yang ditempuh salah satunya adalah memulai aksi penanaman pohon yang melibatkan semua elemen masyarakat. Mulai dari Pemerintah Kabupaten Kediri, Perhutani, PT. Jasa Tirta I, Komunitas Redline, Pendaki Usia Lanjut, Kopi Alas u40, serta stakeholder terkait.
“Kegiatan ini merupakan aksi kolaborasi dari dua Kabupaten, yakni Kediri dan Nganjuk, di mana sejumlah elemen masyarakat ikut bergotong-royong untuk bersama menjaga kelestarian hutan,” ucapnya.
Penanaman di areal sekitar Waduk Guorejo yang berada di hulu ini bertujuan untuk menambah tutupan lahan di Zona Riparian serta mengembalikan fungsinya dalam menjaga kualitas air yang masuk ke sungai. Baik dari limpasan air permukaan (surface runoff) maupun resapan kedalam aliran air bawah tanah
Sementara itu, Beny Mukti, Waka Administratur KPH Perhutani Kediri, sangat mengapresiasi Pelestari Kawasan Wilis dalam upaya menjaga tutupan lahan hutan di dalam kawasan.
"Sebagai pemangku hutan, Perhutani juga terus berupaya meningkatkan tutupan lahan kritis dan mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga kelestarian hutan di Gunung Wilis," ujar Benny. (uji/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News