GRESIK, BANGSAONLINE.com - Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani membekali dinas tenaga kerja (disnaker) untuk menghadapi tiga tantangan.
Yaitu menurunkan angka pengangguran yang ada di Kabupaten Gresik di tengah tumbuh suburnya industri, meningkatkan kualitas tenaga kerja disabilitas, dan memberdayakan Pekerja Migran Indonesia (PMI).
BACA JUGA:
- Bupati dan Pimpinan DPRD Gresik Apresiasi Tumpeng Nasi Krawu Raksasa Inisiasi KWG
- Hadiri Halal Bihalal AKD, Bupati Gresik Minta Kades Netral di Pilkada 2024
- Dianggap Langgar SE Kemendagri, Pemkab Gresik Tunggu Keputusan soal Keabsahan Mutasi 147 Pejabat
- Komunikasi Perdana 7 Parpol Jelang Pilkada Gresik, Anha: Kemungkinan tak Usung Incumbent
Hal itu disampaikan dalam kegiatan Peningkatan Produktivitas Sumber Daya Manusia Disnaker Kabupaten Gresik tahun 2022, di Kota Batu, Jum'at (28/10/2022) malam.
Menurutnya, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah merubah pola kerja. Mengingat, disnaker merupakan OPD tumpuan dalam penanganan tenaga kerja. Apalagi ditambah dengan isu resesi tahun 2023 yang sudah sering didengar.
"Walaupun dengan berbagai tantangan yang ada di depan, kita tetap harus optimis dan melakukan hal terbaik yang bisa kita lakukan," tuturnya.
Untuk mengatasi pengangguran, ia meminta disnaker menggencarkan program peningkatan kualitas tenaga kerja, setelah digedoknya payung hukum terkait aturan main investasi di Kabupaten Gresik.
Terkait disabilitas, bupati menilai langkah yang dilakukan sudah sesuai jalur. Yaitu, memberikan perhatian dan kepedulian terhadap disabilitas.