GRESIK, BANGSAONLINE.com - Wakil Bupati Gresik, Aminatun Habibah melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Pulau Bawean, Selasa (20/9/2022). Salah satu agendanya adalah menghadiri rapat koordinasi penyesuaian data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) di Pendopo Kecamatan Tambak dan Sangkapura.
Wabup mengungkapkan bahwa berdasarkan data di dinas sosial (dinsos), kemiskinan di Kabupaten Gresik pada tahun 2022 masih tembus di angka 12,42% atau setara 166 ribu warga.
BACA JUGA:
- Gempa Susulan di Bawean, Tim Gabungan BPBD Lanjut Dirikan Tenda
- Dispendik Gresik Keluarkan Edaran Infaq ke Siswa untuk Bantu Korban Gempa, Begini Kata Ketua Dewan
- Kepala BNPB Minta Penanganan Korban Gempa Fokus Pemenuhan Kebutuhan Dasar
- Lepas Bantuan Pemprov Jatim ke Pulau Bawean, Adhy Karyono Pastikan 2 Hal ini
Karena itu, ia mendorong Dinsos dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Gresik mengejar upaya pengentasan kemiskinan lewat DTKS.
"DTKS nantinya akan jadi rujukan one data kemiskinan (ODT) dalam pemberian berbagai macam bantuan. Di antaranya, bantuan pangan non tunai (BPNT), program keluarga harapan (PKH) reguler, BPNT dan PKH, PKH plus dan PKH inklusif," ucapnya.
Ia menyampaikan, tujuan dari pendataan ini adalah pemerataan kesejahteraan sosial melalui bantuan yang tepat sasaran. Dari data dinsos, di Kecamatan Tambak ada sebanyak 16.503 warga masuk DTKS. Sedangkan Sangkapura 29.168 orang.
Jumlah ini menurut masyarakat setempat masih terdapat data ganda. Untuk itu, dinsos bekerja sama dengan karang taruna, fatayat, dan muslimat, melakukan pengawalan data agar tersaji dengan akurat dan valid.
"Ini tinggal operator yang perlu diawasi dan didampingi oleh semua pihak agar tidak salah dalam memasukkan data. Karena validasi hanya bisa dilakukan dari desa. Kalau sudah masuk pusat tidak mudah dirubah lagi," jlentrehnya.