Dukung Santri Kembangkan Potensi Diri, SIG Kick off Program Bakti BUMN

Dukung Santri Kembangkan Potensi Diri, SIG Kick off Program Bakti BUMN Deputi Bidang SDM, Teknologi dan Informasi Kementerian BUMN, Tedi Bharata (tengah), dan CSR Program BUMN Senior Officer SIG, Abdul Manan (dua dari kanan), saat melakukan kick off Program Bakti BUMN untuk Santri di Pondok Pesantren Assalafi Al Fithrah, Surabaya. Foto: Ist

"Para santri dan santriwati diyakini akan turut berkontribusi membawa Indonesia menuju negara maju dan membangun peradaban bagi negara, serta berani menghadapi tantangan era saat ini dengan perubahan yang sangat cepat," ujarnya.

Ia menyebut, para santri dan santriwati harus mampu mengembangkan kapasitas diri di tengah tantangan disrupsi digital. Salah satu bentuk komitmen BUMN untuk terus berkontribusi terhadap ekonomi nasional dibuktikan dengan wujud Bakti BUMN, salah satunya melalui inisiasi program magang untuk santri di pesantren.

"Program magang santri ini merupakan kolaborasi yang sukses antara BUMN bersama sejumlah perguruan tinggi dan pesantren dalam meningkatkan kualitas SDM. Langkah ini merupakan persiapan bagi generasi muda menghadapi tantangan pembangunan kedepannya termasuk di sektor digital," paparnya.

Erick menuturkan, Kementerian BUMN juga telah membuka kegiatan Program Pesantrenpreneur 2022. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan berwirausaha agar pondok pesantren menjadi mercusuar peradaban, serta pusat pemberdayaan muslimpreuneur, dengan terwujudnya SDM dari para santri yang berkualitas sebagai penggerak pemberdayaan industri halal di Indonesia dan internasional.

Program Pesantrenpreneur yang diinisiasi oleh Kementerian BUMN ini diikuti oleh 78 pengajar yang telah berpartisipasi dalam Program Training of Trainer (ToT) pada Mei 2022 lalu.

Pengajar berasal dari pondok pesantren di , Jember dan Kediri, telah dibekali pengetahuan tentang bisnis terapan yaitu pembelajaran tentang teknologi dan rekayasa, teknologi dan informasi, kesehatan, agrobisnis, perikanan dan agroteknologi, bisnis dan manajemen, serta tata rias dan tata boga.

"Proses belajar mengajar dalam program pesantrenpreneur akan berlangsung satu tahun ke depan, dan diharapkan bisa menjadi bekal para santri untuk menjadi wirausahawan (santripreneur) ketika lulus nanti," kata Erick. (hud/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mobil Angkot Terbakar di Jalan Panjang Jiwo, Sopir Luka Ringan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO