Kata dia, keberhasilan pemerintah dalam membangun pelayanan publik dilihat dari profesionalisme, efektivitas, dan efisiensi.
"Membuat aplikasi ini salah satu bentuk efisiensi yang luar biasa karena seluruh masyarakat dapat menjangkaunya. Masyarakat merupakan obyek yang merasakan langsung dari dampak pelayanan publik tersebut," terangnya.
Ia berharap Aplikasi Trans Jatim Ajaib dapat memudahkan masyarakat dalam mengakses transportasi publik yang terintegrasi Trans Jatim. Karena masyarakat butuh sesuatu yang cepat, tepat, mudah, dan aman.
"Selain itu, tujuan penerapan sistem aplikasi ini bagi penumpang adalah lebih cepat dan praktis dalam bertransaksi serta mengurangi angka kecelakaan dan kemacetan di Jawa Timur, utamanya Sidoarjo-Surabaya dan Gresik," pungkasnya.
Sekdaprov Jatim menyampaikan aplikasi Trans Jatim Ajaib bertujuan mempercepat indeks integrasi di Jatim dengan mempermudah masyarakat melalui peningkatan kualitas pelayanan angkutan umum.
"Perkembangan teknologi yang jauh lebih cepat mengharuskan kita ekspansi dari jarak pendek ke menengah. Untuk itu, kita harus berbenah lebih cepat lebih baik dan lebih digital," katanya.
Ia meminta kepada Dinas Perhubungan Jatim segera menyerap aspirasi, masukan ataupun keluhan masyarakat terkait penggunaan aplikasi tersebut untuk bahan evaluasi sebelum di-launching oleh Gubernur Jatim pada 18 Agustus mendatang.
"Permasalahan transportasi Jatim sudah ada dalam satu genggaman melalui Aplikasi Trans Jatim Ajaib," terangnya.
Hadir juga Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jatim Nyono, Sekretaris Daerah Gresik Achmad Washil Miftahul Rachman, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jatim Bandoe Widiarto, Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Gresik Tarso Sugito, dan Kepala Organda Jatim Firman. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News