Internal Kemenag Sumenep Kian Memanas

Apalagi pemberlakuan absensi dengan menggunakan finger print di internal kantor kemenag sumenep tergolong hal yang baru. ”Memang ada salah satu karyawan kami, sesuai absensi tidak masuk selama 60 hari. Tapi kami masih memberikan toleransi, karena kami tahu sendiri dia masuk tapi lupa pijet print saja. Tapi untuk tahun-tahun selanjutnya sanksi ini pasti kami terapkan sesuai peraturan yang berlaku,” tegasnya.

Sementara Zainal Arifin salah satu staf mengaku tidak gentar dengan acaman yang diberikan oleh atasannya itu. Bahkan demi kebenaran dirinya selaku bagian dari korban pemotongan dana LP, mengaku rela meskipun jabatan yang disandangnya menjadi taruhan.

”Kami akan bongkar semua persoalan keuangan di Kemenag. Ini demi kebaikan institusi kedepannya. Kami berani meskipun harus dipecat dari jabatan,” katanya dengan nada menantang.

Bahkan pihaknya berencana dalam waktu dekat akan melakukan aksi demonstrasi besar-besaran. Itu dilakukan sebagai salah satu bentuk protes atau untuk membongkar kebobrokan pengelolaan keuangan di internal kemenag. "Tunggu saja saatnya nanti, kami akan buka semuanya," ungkapnya.

Sebelumnya, berkas pencairan dana LP diduga telah dipalsukan oleh oknum internal kemanag sendiri. Salah satunya pencairan dana LP tidak sesuai dengan data yang diampra dan ditandantangani oleh penerima ke Kemenag pusat. Seperti yang dialami oleh Nanang sapaan akrabnya Zainal Arifin, mestinya sesuai data yang telah diampra dan ditandatangi mendapatkan dana LP sebesar Rp 2.125.000, tapi yang diterima hanya Rp 1.070.000.

”Jadi dana LP kami dipotong sebesar Rp 1.055.000. Ini sudah bentuk diskriminasi akibat adanya konspirasi dan penggelapan uang negara yang terstruktur di internal kemenag,” terang Nanang. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO