SUMENEP (BANGSAOLINE.com) - Naiknya ploting luas area tembakau tahun 2015 menyebabkan kebutuhan bibit tembakau pada tahun 2015 meningkat drastis. Bahkan diprediksi tahun ini kebutuhan bibit tembakau mencapai 547.325.000 batang.
Ploting area tanaman tembakau tahun 2015 naik sebanyak 3,80 persen dibandingkan pada tahun 2014 lalu. luas areal tanaman tembakau musim tanam 2015 mencapai 21.893 hektare dengan target produksi sebesar Rp 13.136 ton. Sementara ploting area tenaman tembakau pada tahun 2014 lalu hanya seluas 21.093 hektare.
BACA JUGA:
- Tolak RPP Kesehatan, Ratusan Petani Tembakau di Pamekasan Tanda Tangani Petisi
- Pemkab Situbondo Perbaiki Ruas Jalan Widoro Payung-Sumbermalang, Warga Senang
- Ketua P4TM Pamekasan, Sayangkan Penjualan Tembakau Masih Muda yang Rugikan Petani
- Bantah Harga Tembakau Turun, Sekretaris P4TM Sampang Sebut Hanya Permainan Pedagang
Pada tahun tahun 2013 Sumenep mendapatkan ploting area seluas 21.093 hektare dan pada tahun 2012 lalu Sumenep hanya mendapatkan lahan tanaman tembakau seluas seluas 20.358 hektare, dengan target produksi sebanyak 12.215 ton. Pada tahun 2011 lalu Sumenep mendapatakan hanya sebanyak 22.333 hektare dengan jumlah produksi 13.400 ton.
”Berdasarkan kebikan yang dikeluarkan oleh bupati Sumenep, ploting area tahun 2015 ini naik sebanyak 3,80 hektare dibandingkan ploting area tahun 2014 lalu,” kata Kepala Dinas Kehutan dan Perkebunan (Dishutbun) Sumenep Herman Poernomo.
Menurut mantan Kepala Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT) itu, naiknya ploting area menyebabkan naiknya kebutuhan bibit tembakau di kota keris ini.
”Dengan luas lahan 21.893 hektar, maka kebutuhan bibit di Sumenep mencapai 547.325.000 batang,” kata dia.