Dongkrak PAD, Pemkab Gresik Diminta Serius Kelola Sampah

Dongkrak PAD, Pemkab Gresik Diminta Serius Kelola Sampah Keterangan dari kanan: Wakil Ketua DPRD Gresik, Ahmad Nurhamim; Ketua DPRD Gresik, Much Abdul Qodir; dan Ketua Komisi II DPRD Gresik, Asroin Widiana; saat memberi keterangan pers. Foto: SYUHUD/BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - DPRD Gresik menilai pemerintah daerah setempat belum maksimal dalam pengelolaan sampah. Padahal, kalau sampah di Kota Pudak dikelola dengan baik, pendapatan asli daerah (PAD) bakal meningkat dari sektor retribusi.

"Jadi, selama ini pemerintah belum maksimal mengelola keberadaan sampah. Padahal, potensi PAD-nya sangat besar," kata Wakil , Ahmad Nurhanim, saat memberi keterangan pers bersama , Much Abdul Qodir, dan Ketua , Asroin Widiana, Senin (21/3).

Ia menyebut, sampah-sampah yang diambil atau dikerja samakan warga dengan pihak ketiga untuk dibuang di tempat penampungan sementara (TPS) mempunyai nilai yang besar jika dikelola pemerintah. "Warga itu bayar. Taruhlah setiap kepala keluarga (KK) Rp10 ribu per bulan kali sekian KK, sangat besar sekali," tuturnya.

Anha (sapaan akrabnya) mengungkapkan, ada warga yang kreatif di Kabupaten Gresik. Ia memiliki inovasi untuk pengelolaan sampah yang dapat menghasilkan nilai ekonomi besar dan bisa menghasilkan PAD, tapi pemerintah daerah setempat kurang mengakomodir bahkan lambat menangkap peluang.

Salah satunya, usaha pengelolaan sampah di Desa Sumberame, Kecamatan Wringinanom. Usaha pengelolaan sampah tersebut bisa menghasilkan 3 bahan, yakni biji plastik, bio solar, dan abu seperti untuk bahan batako.

"Ini terobosan luar biasa dari masyarakat kita dalam pengelolaan sampah yang bernilai ekonomis. Rata-rata bisa menghasilkan 5 ton setiap hari. Sudah ada industri yang ambil produknya," kata Anha.

Ia menyayangkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik telah bertahun-tahun tak menampung peluang itu. Terbukti, pengajuan izin sudah berjalan 3 tahun tak direspons.

"Baru kemarin setelah saya obrak izin baru dikeluarkan. Ini kan eman. Dan, masih banyak lagi peluangnya," ungkapnya.

Keberadaan sampah di Kabupaten Gresik kalau dikelola dengan baik maka akan dapat menghasilkan PAD sangat besar, bisa mencapai puluhan miliar rupiah. Sementara tahun ini target retribusi dari sampah hanya kisaran Rp1,2 miliar, dari beberapa tahun sebelumnya hanya Rp800 juta.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO