Pemkot Kediri Dorong Penggunaan Aplikasi E-Bank Sampah Lewat Edukasi kepada Masyarakat

Pemkot Kediri Dorong Penggunaan Aplikasi E-Bank Sampah Lewat Edukasi kepada Masyarakat Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, saat ikut mengecek Aplikasi E-Bank Sampah Kota Kediri. Foto: Ist

KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - E-Bank Sampah terus dikenalkan pada masyarakat. Aplikasi tersebut dibuat untuk mengatasi masalah sampah di . Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengenalkan E-Bank Sampah adalah melalui pertemuan warga.

“Selain edukasi dilakukan pada pertemuan rutin bank sampah, juga kita lakukan di pertemuan RT dan RW. Jadi, setiap ada pertemuan, kami kenalkan aplikasi ini. Informasi apa saja yang ada di aplikasi ini kita jelaskan. Seperti misalnya harga jenis setiap sampah yang harganya fluktuatif. Jadi nasabah tahu ketika akan menjual sampah nilanya berapa,” kata Ketua , Ulya, di Kelurahan Mojoroto, Minggu (6/2).

Ia menuturkan, pihaknya tak hanya turut membantu mengurangi volume sampah di . Menurut dia, menjadi nasabah di bank sampah juga memiliki keuntungan lain karena sampah yang disetorkan memiliki nilai ekonomis, dan hasil dari penjualan sampah ini berupa tabungan nasabah.

“Ada nasabah yang mengambil tabungannya langsung, namun ada juga yang tabungannya diambil menjelang lebaran. Ada juga yang minta berupa sembako. Tinggal klik saja di aplikasi nasabah bisa tahu saldonya. Saat ini sudah ada sekitar 85 nasabah di ,” tuturnya.

Ulya berujar, sampah yang terkumpul dari nasabah ini tidak hanya dijual, tapi juga dijadikan sebuah karya, sehingga nilai ekonominya bisa lebih tunggi lagi. Setiap hari Sabtu, lanjut Ulya, tak hanya dilakukan penimbangan dan pemilahan, namun juga berkarya, dan sudah banyak karya yang dihasilkan oleh bank sampah sejak 2014, seperti tikar plastik hingga bantal cacah.

“Alhamdulillah dari beberapa karya yang kita buat ini banyak yang terjual. Kita memasarkannya melalui offline dan online. Seperti bantal cacah yang kita buat ini banyak diminati sehingga banyak pesanan yang masuk,” paparnya.

Sementara itu, Wali , , mengatakan bahwa untuk menyelesaikan permasalahan sampah ini dibutuhkan suatu terobosan dan salah satunya melalui aplikasi E-Bank Sampah . Ia menilai, permasalahan tersebut harus diselesaikan bersama-sama, tidak bisa hanya pemerintah saja.

Abu mendorong masyarakat untuk menggunakan aplikasi ini guna manajemen pengurangan sampah agar tidak seluruh sampah dibawa ke TPA. Sebab, ada 140-150 ton sampah di  karena setiap harinya. 

“Bank sampah di ini banyak. Tentu dengan adanya aplikasi ini membantu bank sampah ini. Harapannya semakin banyak masyarakat yang menggunakan aplikasi ini. Aplikasi yang dibuat oleh mahasiswa Magang Merdeka Kemenristekdikti batch #1 ini masih versi Beta, kelak akan disempurnakan oleh batch #2 dan siap kami dorong untuk diaplikasikan secara massal. Ini adalah bentuk dari pelaksanaan smart city - smart environment menuju Zero Waste City,” kata Abu. (uji/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO