Melihat Ritual Tawur Agung Kesanga yang Digelar Umat Hindu di Bajulan Nganjuk

NGANJUK, BANGSAONLINE.com - Menjelang Hari Raya Nyepi dan Tahun Baru Saka 1944, umat Hindu Pura Kerta Bhuwana Giri Wilis Desa Bajulan Kabupaten Nganjuk menggelar ritual tawur agung kesanga.

Ritual tawur agung kesanga memiliki makna persembahan kepada pertiwi. Sebab selama satu tahun, manusia telah mengambil segala manfaat yang ada pada bumi. Karena itu, ritual tersebut sebagai simbol untuk membersihkan bumi dari hal-hal buruk agar tidak terjadi malapetaka.

Rangkaian ritual tersebut terdiri dari membakar ogoh-ogoh, sebagai lambang alam semesta dan manusia yang harus dihilangkan sifat-sifat buruknya.

Kegiatan tersebut dihadiri ratusan umat hindu dan disaksikan warga sekitar. Mereka sangat antusias saat melihat prosesi pembakaran ogoh-ogoh.

Damri, Pemangku Pura Kertha Buwana, mengatakan nyepi merupakan momen bagi umat hindu untuk intropeksi diri.

Ada 4 pantangan bagi umat hindu selama nyepi, yakni amati geni atau tidak menyalakan api, amati lelungan atau tidak bepergian, amati karya atau tidak bekerja, dan amati lelanguan atau tidak bersenang-senang.

Diharapkan setelah menjalani nyepi, umat hindu dapat menambah srada dan baktinya dengan penuh kesadaran yang murni. (raf/win)