Gandeng Relawan Peduli Lingkungan, Pokdarwis Sumber Jembangan Gelar Aksi Gropyok Ikan Invasif

Gandeng Relawan Peduli Lingkungan, Pokdarwis Sumber Jembangan Gelar Aksi Gropyok Ikan Invasif Sthefany Geby, Ketua Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) Sumber Jembangan, saat memberi keterangan kepada wartawan.

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) Sumber Jembangan Desa Tempurejo Kecamatan Wates Kabupaten Kediri, menggelar aksi gropyok iwak (menangkap ikan secara beramai-ramai di waduk/kolam) di Sumber Jembangan Desa Tempurejo, Sabtu (20/11).

Sthefany Geby, Ketua Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) Sumber Jembangan menjelaskan, kegiatan gropyok iwak di sumber Jembangan ini untuk memperingati hari jadi Pokdarwis Sumber Jembangan yang kedua.

"Selain itu, juga untuk memperingati hari ikan nasional yang menggalakkan gemar makan ikan khususnya bagi warga desa tempurejo," katanya kepada awak media, Sabtu (20/11).

Mereka yang terlibat dalam aksi gropyok ini adalah pokdarwis, pemerintah desa, serta bapak-bapak dan ibu-ibu hingga beberapa tokoh masyarakat juga ikut membantu. 

"Termasuk para relawan yang tergabung dalam Aliansi Relawan Peduli Lingkungan (ARPL) Kediri, juga dilibatkan dalam aksi ini. Kami sengaja mengundang teman-teman relawan pecinta lingkungan dalam aksi ini," imbuh Sthefany.

Ia berharap, acara ini (gropyok iwak) nantinya bisa menjadi agenda tahunan dan masuk dalam kalender wisata di Kabupaten Kediri. Sekadar informasi, Kolam Sumber Jembangan mempunyai luas kurang lebih 1,5 hektare, sedangkan area hutannya 35 hektare.

"Kami mengelola (Sumber Jembangan ini) tanpa merusak dan tetap menjaga ekosistem yang ada baik dari tumbuhannya, maupun makhluk hidup yang ada di sini," terangnya.

Adapun ikan yang digropyok kebanyakan adalah jenis predator, yaitu ikan invasif yang nonlokal, ada bawal, tawes lele jumbo, dan sebagainya.

"Jadi yang kami gropyok ini adalah untuk menghabiskan ikan-ikan predator ataupun invasif. Dan nantinya kami akan mengganti dengan ikan-ikan lokal, untuk mendukung suksesnya (pelestarian) ikan lokal di daerah Kabupaten Kediri," pungkas Sthefany.

Nurhafiz, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Kediri yang juga hadir dalam aksi gropyok iwak ini, mengatakan kegiatan ini bagian dari wisata. Menurutnya, yang paling penting adalah bisa menjaga lingkungan.

Ia mengungkapkan, dinas perikanan juga punya kegiatan rutin tahunan restocking, yaitu salah satu upaya penambahan stok ikan tangkapan untuk ditebarkan di perairan umum. Ikan-kan itu disebar pada perairan yang dianggap telah mengalami krisis akibat padat tangkap atau tingkat pemanfaatannya berlebihan, utamanya ikan-ikan lokal.

"Pemerintah Kabupaten Kediri akan terus mendukung para petani ikan dari segi penyediaan ikan lokal. Benih ikan dipelihara kemudian, kalau sudah besar bisa dinikmati masyarakat dan untuk menjaga ekosistem perairan," katanya.

Lanjut Nurhafid, dinas perikanan juga akan terus mendampingi masyarakat dalam upaya melestarikan ikan lokal, dengan menerjunkan petugas ke lapangan. 

Warga yang mengikuti kegiatan gropyok iwak di Sumber Jembangan, dengan ikan di tangan. foto: Muji Harjita/ BANGSAONLINE.com

Sementara itu, Koordinator Aliansi Relawan Peduli Lingkungan Kediri, dr. Ari Purnomo Adi, mengaku bangga bisa terlibat dalam aksi gropyok iwak di Sumber Jembangan.

"Sebuah kehormatan bagi kami para relawan, karena telah diundang oleh Pokdarwis Sumber Jembangan untuk ikut terlibat dalam aksi gropyok iwak invasif ini, untuk selanjutnya diganti dengan ikan lokal," kata dia.

Menurutnya, selain mengikuti aksi gropyok ikan invasif bareng Pokdarwis Sumber Jembangan, para relawan juga melaksanakan giat tanam pohon jenis ficus bersama Indo Tani di area Sumber Truneng, juga di Desa Tempurejo. (uji/ns)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO