"Alhamdulillah, kepatuhan seluruh masyarakat Jawa Timur yang telah taat pada protokol kesehatan serta dukungan penuh oleh NU, Muhammadiyah, tokoh ormas keagamaan lainnya di semua lini, Jatim menjadi provinsi pertama yang mencapai level 1," kata Khofifah.
Ia mengungkapkan, keberhasilannya menangani Covid-19 di Jawa Timur bukan hasil kerja dirinya. Banyak pihak yang turut andil bersama dalam upaya menurunkan angka kasus Covid-19, termasuk di antaranya adalah NU dan pengasuh pesantren yang menurutnya juga mengedukasi masyarakat hingga level bawah mengenai Covid-19.
"NU telah memberikan dampak yang luar biasa dalam mendorong kesadaran warga dalam penerapan protokol kesehatan dan gerakan vaksinasi di Jatim. Termasuk Muhammadiyah dan organisasi kemasyarakatan keagamaan lainnya. Semua telah mendukung hingga Jatim masuk pada level 1 diikuti 25 kabupaten/kota yang juga sudah level 1. Alhamdulillah dan terima kasih semuanya. Mohon semua tetap disiplin protkes dan percepat vaksinasi," ucap Khofifah.
Senada, Wakil Presiden, Ma'ruf Amin, selaku Mustasyar PBNU menyampaikan bahwa peran ulama dan guru besar di berbagai wilayah di Indonesia sangatlah penting dalam upaya penurunan angka Covid-19 di Indonesia. Utamanya dalam menumbuhkan kesadaran publik di masa pandemi Covid-19 untuk menaati protokol kesehatan. Ia menuturkan, meski terjadi penurunan yang cukup signifikan, Ma'ruf berharap semua pihak untuk tidak lengah dan tetap waspada atas semua kemungkinan yang akan terjadi.
Berdasarkan asesmen situasi Covid-19 dari Kementerian Kesehatan, Jawa Timur sampai saat menjadi satu-satunya provinsi di Jawa dan Bali yang masuk ke level 1. Tak hanya itu, Kini, dari 38 kabupaten/kota di Jatim, sebanyak 25 kabupaten/kota yang statusnya level 1. Selebihnya 13 kabupaten/ kota kategori level 2. (tim/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News