Menurutnya, hal-hal seperti itu menjadi keunggulan radio. Mudah dijangkau dan didengarkan di mana saja. Bahkan, sekarang ini, radio sudah ada di genggaman, melalui ponsel pintar, masyarakat bisa mendengarkan radio di mana saja.
"Saran saya, radio tidak berubah. Orangnya, kontennya wajib berubah. Radio harus berkembang bersama zaman. Menangkan hati sebelum menangkan pikiran. Saya kira radio tetap bertahan untuk menyampaikan informasi bagi pendengar," lanjut dia.
Acara bincang-bincang ini ditutup dengan pantun oleh Gus Ipul.
“Saya kasih pantun untuk pak Ganjar. Berita radio wajib didengar, informasi hoaks diberantas, Selamat jalan Pak Ganjar, semoga tambah sukses dan naik kelas," kata Gus Ipul yang disambut tepuk tangan.
Selain Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, ada Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf, Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin, Plt Bupati Probolinggo Timbul Prihanjoko, dan Bupati Magetan Suprawoto yang ikut juga dalam bincang radio ini.
Dalam kegiatan bincang ini juga terdapat serah terima jabatan Ketua Umum Ketua Umum Persatuan Radio TV Publik Daerah (Persada) se-Indonesia. Dari sebelumnya Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf (Gus Ipul), beralih ke Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Sebagai Ketua Umum Persada, Ganjar berjanji akan langsung tancap gas memajukan radio daerah.
“Sebenarnya kalau dari obrolan dengan Gus Ipul, PR-nya sudah jelas dan kita sudah ketemu pengurus-pengurusnya. Sudah sempat ngobrol dengan daerah. Ada beberapa hal kelembagaannya, SDM-nya, kita bicara konten dan kreasinya, termasuk adaptasi dengan kondisi sekarang,” kata Ganjar. (par/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News