Kejar PTM, Pemkab Jember Genjot Vaksinasi di Sektor Pendidikan

Kejar PTM, Pemkab Jember Genjot Vaksinasi di Sektor Pendidikan Wabup Gus Firjaun bersama Ahmad Ghonim, Pengasuh Ponpes As Sunniyah Al Jauhar Kencong, Jember.

JEMBER, BANGSAONLINE.com - Wakil Bupati (Wabup) Jember Muhammad Balya Firjaun Barlaman (Gus Firjaun) memantau pelaksanaan vaksinasi di Pondok Pesantren (Ponpes) As Sunniyah Al Jauhar Kencong, Jember, Rabu (25/8).

Dalam kunjungannya, Gus Firjaun menyampaikan bahwa pelaksanaan vaksinasi di tempat pendidikan saat ini mulai digencarkan untuk mencapai herd immunity.

“Ini adalah upaya percepatan vaksinasi, karena di Jember masih relatif rendah,” ujarnya.

Kata Gus Firjaun, percepatan vaksinasi di lingkungan pendidikan, termasuk pesantren, dilakukan karena saat ini sedang dilakukan uji coba pembelajaran tatap muka (PTM).

"Saat ini perlu digalakkan vaksinasi agar keinginan siswa untuk dilakukan PTM segera dilaksanakan secara serentak. Termasuk juga pemindahan isoman ke isoter. Ini untuk mengatasi pandemi agar segera terputus penyebarannya," ujarnya.

Sejauh ini, sambung Gus Firjaun, kesediaan vaksin sekitar 40 - 50 ribu dan akan terus di-dropping oleh pemerintah. "Kalau vaksin datang langsung didistribusikan di setiap kegiatan. Bukan hanya dari dinkes, tapi melibatkan kodim dan polres, semua dalam rangka percepatan," jelasnya.

Dalam kesempatan ini, Gus Firjaun juga mengimbau agar masyarakat tidak terpengaruh dengan berita bohong (hoax) soal vaksin. "Kita (pemerintah) sudah mewajibkan agar warga segera melakukan vaksinasi," pungkasnya.

Sementara Ahmad Ghonim, Pengasuh Ponpes As Sunniyah menyampaikan, ada sekitar 400 siswa yang didaftarkan pada vaksinasi kali ini. Sementara untuk jumlah santrinya, sekitar 5.000.

“Namun untuk menghindari kerumunan kita batasi dulu, dan insyaallah yang 400 santri hari ini tuntas,” ujarnya.

Ghonim menjelaskan, vaksinasi dilakukan bertahap karena alokasi dari dinas kesehatan juga masih terbatas. Namun, ia menargetkan sebanyak 5.000 santrinya dapat tervaksinasi semua.

“Untuk hari ini kita prioritaskan santri yang usia 12 tahun ke atas, dan ini akan terus ditambah jumlahnya oleh pemerintah daerah,” pungkasnya. (yud/eko/ian)

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO