SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Berbagai elemen strategis terus memberikan dukungan kepada satgas Covid-19 Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam rangka mempercepat penanganan Covid-19. Dukungan ini antara lain diberikan berupa support percepatan pelaksanaan vaksinasi, hingga suplai kebutuhan oksigen yang saat ini menjadi kebutuhan penting bagi yang terkonfirmasi positif Covid-19.
Hari ini (Jumat, 13/8/2021), Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyerahkan bantuan kepada Pemprov Jatim berupa 41 ton oksigen cair, 500 tabung oksigen 6 m3, dan 200 regulator.
BACA JUGA:
- Maksimalkan Pelayanan, Pj Gubernur Jatim Resmikan Layanan Hematologi Onkologi Anak RSUD dr Soetomo
- Buka LKS SMK XXXIII Jatim 2024, Adhy Karyono Optimis Jadi Modal Strategis Pertahankan Juara
- Hari Buku Internasional, Khofifah Ajak Warga Jatim Rasakan Manfaat dari Aktif Baca Buku
- Soal LKPJ 2023, Pj Gubernur Jatim Tegaskan Hal ini
Bantuan yang diserahkan oleh Wakil Ketua Umum Bidang Kelautan dan Perikanan Kadin Indonesia Joseph Pangalila yang mewakili Ketum Kadin Indonesia tersebut diterima langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di halaman Gedung Negara Grahadi Surabaya.
Tampak dua truk tangki besar mengangkut isotank berisi oksigen cair dan satu kontainer mengangkut tabung oksigen dan regulator.
Seusai menerima bantuan, Gubernur Khofifah mengapresiasi atas bantuan oksigen cair beserta tabung oksigen dan regulator dari Kadin Indonesia dalam rangka gotong royong menangani Covid-19 di Jatim. Menurutnya, pemberian bantuan ini sejalan dengan upaya Pemprov Jatim untuk memaksimalkan kebutuhan oksigen bagi masyarakat yang berada di layanan isolasi terpusat (isoter).
"Terima kasih kepada kepada Kadin Indonesia atas support-nya yang luar biasa dalam memberikan bantuan oksigen kepada masyarakat Jawa Timur melalui Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Saat ini oksigen dan silinder oksigen menjadi hal yang penting dalam penanganan Covid-19," ungkapnya.
Khofifah menjelaskan, salah satu fokus Pemprov Jatim saat ini adalah bagi pasien yang sedang melakukan isolasi mandiri (isoman) diharapkan dapat dievakuasi ke isolasi terpusat (isoter). Sebab, dikhawatirkan jika pasien terkonfirmasi Covid-19 melakukan isoman tidak tersuplai kebutuhan layanan kesehatannya. Utamanya, terkait kebutuhan oksigen dan layanan medik lainnya.