GRESIK, BANGSAONLINE.com - Muhammad Tubashofiyu Rohman (28), Wakil Ketua Yayasan Ponpes Ushulul Hikmah Al Ibrohimi, melaporkan Khoirul Atho', warga Desa Manyar Sidomukti Kecamatan Manyar atas dugaan penganiayaan dan pengerusakan mobil.
Gus Atho' --sapaan Khoirul Atho'- merupakan guru madrasah aliyah (MA) di Ponpes Al Ibrohimi. Ia dilaporkan ke Polsek Manyar dan Polres Gresik sekaligus, dengan bukti hasil visum et repertum (VER) dari Puskesmas Manyar.
BACA JUGA:
- Pura-Pura Dirampok, Perempuan Cantik dari PPS Gresik Ditangkap
- Bapak dan Anak yang Tercebur ke Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Petugas Perluas Pencarian
- Bapak dan Anak Tenggelam ke Sungai Sidoarjo-Gresik, Petugas Lakukan Pencarian
- Diduga Pemicu Kerusuhan H-1 Lebaran, Dua dari Sepuluh Remaja di Gresik Diamankan Polisi
Laporan korban ke Polsek Manyar terkait dugaan penganiayaan. Sementara untuk laporan ke Polres Gresik terkait dugaan penganiayaan anak di bawah umur sesuai pasal 80 UU No 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Perempuan dan Anak.
Menurut Gus Rohman, penganiayaan tersebut terjadi pada 5 Agustus 2021 lalu di Kantor MA Ushulul Hikmah atau yang lebih dikenal dengan Ponpes Al Ibrohimi sekira pukul 08.45 WIB.
Warga Jalan Pondok Pesantren (Ponpes) Ushulul Hikmah Al Ibrohimi Desa Manyarejo Kecamatan Manyar itu menceritakan, kejadian berawal saat dirinya datang ke Kantor MA Al Ibrohimi untuk memberikan surat pemberitahuan tentang pemberhentian Muhammad Said sebagai kepala MA Al Ibrohimi.
"Saat saya berikan surat itu ada Pak Said, waka kepsek, dan guru lain. Pak Said kami hentikan dari jabatan kepsek MA karena tak menjalankan keputusan yayasan. Ia diganti dengan Sohibu Janah," ungkap Gus Rohman yang juga anak kedua dari almarhum KH Muh. Ali Wafa, mantan Pengasuh Ponpes Ushulul Hikmah Al Ibrohimi.
Usai memberikan surat, lanjut Gus Rohman, tiba-tiba Gus Atho' masuk ke kantor dan menghampirinya. Tanpa basa-basi, Gus Atho' melayangkan pukulan ke bagian kepala dan tubuh Gus Rohman dengan membabi buta.