KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Rumah Kurasi menjadi angin segar dan harapan baru bagi sektor UMKM di tengah situasi pandemi Covid-19 saat ini. Belum diluncurkan saja, manfaatnya sudah dirasakan pelaku usaha yang produknya bisa tembus pasar internasional.
Tidak tanggung-tanggung, permintaan pasar luar negeri terhadap produk tersebut mencapai 6 ton per bulan.
BACA JUGA:
- Semarak Ramadan, DWP UP Dispendik Kota Kediri Berbagi ke 180 Anak Yatim dan 231 Dhuafa
- Kolaborasi, Infobrand.id Salurkan Donasi Ramadhan Brand Berbagi di Jabodetabek
- PJ Wali Kota Kediri Tinjau Animo Masyarakat di Hari Terakhir OPM
- Pj Wali Kota Kediri Pastikan Pengendalian Harga saat OPM di Kelurahan Pocanan
Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat launching Rumah Kurasi di Hotel Grand Surya, Kota Kediri, Selasa (27/7).
Gubernur Khofifah berharap setelah di Kota Kediri, rumah kurasi juga bisa dikembangkan di kota dan kabupaten lain di Jawa Timur. Rumah kurasi menurutnya membantu produk-produk yang memungkinkan dibantu aksesnya ke pasar luar negeri.
Ia berharap hal itu bisa menjadi energi baru, harapan baru, energi positif untuk UMKM di saat pandemi saat ini. Khofifah mengungkapkan, 57,25 persen UMKM berkontribusi pada PDRB Jawa Timur.
“Hari ini saya rasa kita mendapatkan energi positif. Bahwa masih ada ruang untuk bisa menggerakkan ekonomi kita, terutama pelaku UMKM kita di saat pandemi sekarang. Ini butuh proses untuk bisa terstandarisasi sesuai dengan kualifikasi di masing-masing negara. Jadi partnership antara BI, Kadin, BNSP, pemerintah kabupaten/kota dan pemprov menjadi penting,” ujar Gubernur, Selasa (27/7).
Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar kepada wartawan mengatakan bahwa rumah kurasi sudah lama digagas di Kota Kediri. Rumah kurasi sudah berjalan tahun 2020 hingga sekarang di-launching.