Penegakan Aturan PPKM Harus Utamakan Faktor Edukatif dan Humanis

Penegakan Aturan PPKM Harus Utamakan Faktor Edukatif dan Humanis Dr. Lia Istifhama, Aktivis Sosial. (foto: ist)

"Seharusnya, semua sikap protes dari masyarakat, jangan dianggap angin lalu. Melainkan bagaimana itu menjadi stimulus kebijakan yang lebih humanis," ujar perempuan yang akrab disapa tersebut.

Perempuan peraih predikat Tokoh Muda Inspiratif 2020 versi Forkom Jurnalis Nahdliyin ini kemudian menekankan pada tiga kata, yaitu edukatif, persuasif, humanis.

"Jika ingin menegakkan PPKM darurat, monggo diutamakan langkah edukatif yaitu membuat pemahaman yang benar-benar bisa dipahami apa sih, urgensi kebijakan PPKM terutama razia PKL. Kemudian persuasif, yaitu mengajak masyarakat mendukung kebijakan tersebut. Lantas, bangun sisi humanis di lapangan. Dalam hal ini, jangan sampai ada tindakan yang ternyata menimbulkan masalah baru, yaitu masalah-masalah kerawanan sosial," ujarnya.

Tidak menampik bahwa kebijakan razia warung dan kafe merupakan bentuk pengetatan PPKM darurat yang terjadi akibat lonjakan Covid-19, menganggap bahwa fakta lapangan memang harus dipahami. Ibu dua anak tersebut, mencontohkan wilayah .

"Untuk di , kasus nyata menimpa pedagang soto langganan saya. Pembeli pertama yang datang untuk membeli soto adalah bapak-bapak tua yang wajahnya melas dan menyampaikan ingin makan di tempat. Alasannya, dia kelelahan nunggu istrinya di rumah sakit dekat warung tersebut dan tidak ada wadah makan yang bisa digunakan di sela ia nunggu istrinya," kisah Lia.

Karena kasihan, pembeli pun diperbolehkan makan di tempat. Tapi baru saja orang itu makan, petugas Satpol PP datang menggerebek. Karena kaget, pedagang dan Satpol PP terlibat adu argumen yang ujung-ujungnya, pedagang dikenakan denda 1 juta rupiah," tuturnya.

Meski begitu, mengakui bahwa masih ada petugas Satpol PP yang memiliki jiwa humanis dan tenggang rasa.

"Semoga, yang baik-baik itu, yang selalu mengedepankan cara-cara humanis dan toleran, tenggang rasa, itu bisa jadi contoh buat yang lain. Karena kita harus akui, bahwa PKL tidak berniat berbuat kriminal. Jadi wajar jika kaget jika tiba-tiba ada penggerebekan. Sedangkan, yang kita tahu sebelumnya, penggerebekan umumnya dilakukan pada tempat mesum atau bisnis haram lainnya," pungkasnya. (mdr/zar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mobil Angkot Terbakar di Jalan Panjang Jiwo, Sopir Luka Ringan':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO