Arif Bondet, Perwakilan Suporter Bojonegoro Bersatu lainnya senada menyebut kapasitas pelatih yang dikontrak manajemen kurang meyakinkan karena belum punya prestasi. Dia mengaku tidak yakin Persibo Bojonegoro bakal melenggang ke Liga 2 musim ini.
"Fase grup saja saya yakin tidak lolos. Kelihatannya manajemen buru-buru dalam penunjukan pelatih, itu yang pertama. Kemudian yang kedua kelihatannya budget-nya terbatas, sehingga ya dapatnya pelatih seperti itu," ujar Pentolan Kelompok Suporter Persibo, Boro Mania itu.
Dia menilai manajemen Persibo tidak punya target yang jelas. Selain itu, selama tiga musim terakhir dalam melakukan persiapan selalu mendadak, sehingga pada saat tim lain lain sudah matang, tim Persibo masih persiapan. "Jadinya ya hanya sebagai tim pelengkap kompetisi dan numpang lewat saja," bebernya.
Suporter Bojonegoro Bersatu tersebut terdiri dari tiga elemen kelompok, yakni Dragotifo Curva Nord, Boro Mania, dan terakhir Bojonegoro Tribun Kidul. Meski ketiga kelompok tersebut saat ini sepakat memboikot Persibo, namun mereka tetap membuka diri kepada manajemen.
"Kami memboikot ini bukan bermaksud untuk menghancurkan Persibo, tetapi dasar kami memang karena sangat cinta dan ingin Persibo ini bangkit kembali dan naik kasta. Karena apa, manajemen sudah tiga musim gagal dan tahun ini keempat kalinya, makanya kami minta keseriusan manajemen untuk membuat surat pernyataan hitam di atas putih terkait target tahun ini. Tapi nyatanya mereka tidak berani," ujar Arif.
Meski mengancam melakukan boikot total Persibo, Arif dan kelompok lainnya masih membuka diri kepada manajemen. "Sebelum kompetisi bergulir pada Agustus nanti kami masih membuka diri. Tetapi jika sebelum itu manajemen tidak membuat surat pernyataan tentang target Persibo, kami pastikan boikot total, mulai pertandingan, jersey, hingga merchandise," tegasnya. (nur/zar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News