Teror Makassar, Teologi Maut Wahabi Jihadi dan Aswaja Roso Wahabi

Teror Makassar, Teologi Maut Wahabi Jihadi dan Aswaja Roso Wahabi Firman Syah Ali

Legenda pembunuh rahasian Hassasin yang sangat menakutkan tersebut akhirnya menjadi asal kata assasination dalam bahasa inggris dan asesinato dalam bahasa spanyol yang keduanya berarti pembunuhan.

PENYEBAB TERORISME

Dari beberapa contoh terorisme sekelompok oknum muslim di atas, dapat dilihat bahwa penyebab utama terorisme adalah ekstemisme, radikalisme, fundamentalisme. Sedangkan penyebab utama ekstrimisme, radikalisme, fundamentalisme adalah takfirisme, yaitu aliran yang suka mengkafir-kafirkan kelompok muslim lainnya. Takfirisme bersumber dari pemahaman teologi , bahwa hanya merekalah yang benar, sedangkan kelompok lain adalah kafir, laknat, sesat, salah dan harus dimusnahkan. Teologi dapat juga disebut teologi maut.

Faktor kekecewaan politik juga tidak lepas dari munculnya aksi terorisme tersebut, namun bukan faktor dominan. Sekecewa apapun orang dalam politik, sepanjang tidak punya basis teologi kebenaran tunggal, maka kekecewaan politiknya tidak akan dilampiaskan ke dalam aksi-aksi terorisme.

ISLAM NUSANTARA SEBAGAI SOLUSI

Islamisasi nusantara dulu tidak dilakukan melalui operasi militer negara khilafah, namun dilalukan oleh kelompok diaspora sufi Alawiyyin dari berbagai penjuru Asia, seperti Champa dan India. Jadi langgam keislaman nusantara tidak sama dengan langgam keislaman kawasan lain yang rata-rata masuk Islam karena serbuan militer negara khilafah.

Pola penyebaran Islam ke nusantara melalui jalur perdagangan, sosial dan budaya tersebut akhirnya membentuk karakteristik Islam tersendiri di muka bumi, atau bisa juga disebut dengan kekhasan. Islam khas Nusantara adalah Islam yang moderat dan toleran, tidak mengembangkan teologi maut, tidak suka mengkafir-kafirkan kelompok lain bahkan tidak menyebut non muslim sebagai kafir.

Praktik keagamaan Islam khas nusantara adalah praktik keagamaan yang sangat sejuk dan ramah, menciptakan peradaban nusantara yang penuh harmoni dari masa ke masa.

Saat ini kelompok wahabi jihadi dan kelompok penganut ideologi transnasional bersatu padu ingin merobohkan NKRI karena mereka memandang NKRI ini sistem kafir, toghut dan sebagainya. Sekelompok sempalan penganut Aswaja yang seharusnya menganut asas tawassuth, tawasun, i'tidal dan tasamuhpun terjebak di dalam arus politik kelompok takfiri-radikalis tersebut sehingga mendapat julukan Asrobi, singkatan dari Aswaja roso Wahabi.

Oleh karena itu konsepsi Islam Nusantara harus diperkuat dan dipertegas dan kesalahan pemahaman masyarakat awam terhadap Islam nusantara harus diluruskan secara aktif dan interaktif. Dan ini semua hendaknya bukan hanya dilakukan oleh NU, namun juga oleh Ormas lain yang masih peduli dan cinta terhadap NKRI, negara jalan tengah pilihan para ulama terdahulu. Bahkan pemerintah juga harus menginternalisasikan Islam Nusantara secara optimal dalam rangka menanggulangi semua Ancaman, Tantangan, Hambatan dan Gangguan terhadap NKRI.

Marilah negara kesepakatan ini kita cintai dan rawat bersama menjadi baldatun thoyyibatun warobbun ghofur, gemah ripah loh jinawi, toto tentrem kerto raharjo.

*) Penulis adalah Bendum PW IKA PMII Jatim/PWLP Ma'arif NU Jatim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO