GRESIK, BANGSAONLINE.com - Di Kabupaten Gresik, kota yang bertabur ribuan industri ini ternyata masih ditemukan pejabat pemerintah desa yang hidupnya terbilang jauh dari kecukupan. Sebagai contoh, Kepala Desa (Kades) Sukorejo Kecamatan Kebomas, Fathur Rokhman.
Kades yang memimpin pemerintahan desa (pemdes) di ujung timur Kabupaten Gresik berbatasan dengan wilayah Surabaya ini sudah menjabat 2 periode (12 tahun). Namun, dia belum memiliki rumah pribadi. Selama ini dia dan keluarga tinggal di rumah dinas (rumdis).
BACA JUGA:
- Deklarasi 330 Kades Gabung Relawan Jawi Wetan Projo, Bawaslu Gresik Periksa 5 Orang, 1 Menyusul
- Jelang Pilpres 2024, Muncul Istilah Selamatkan Diri Masing-Masing di Kalangan Kades Gresik
- Apresiasi Kepemimpinan Jokowi, 330 Kades di Gresik Deklarasi Gabung Relawan Jawi Wetan
- BHP Termin 2, 3, dan 4 Tahun 2023 Belum Cair, Pembangunan di Desa Kembangan Tersendat
Fathur Rokhman menjabat Kades Sukorejo sejak tahun 2008. Pada Pilkades 2016, dia kembali terpilih menjadi Kades Sukorejo. Selama 12 tahun menjabat Kades Sukorejo, ia hanya tinggal di rumdis sederhana di gang kecil.
Selama dipimpin Fathur Rokhman, Desa Sukorejo berhasil meraih sejumlah prestasi. Terbaru, menjadi juara Kampung Tangguh Posko Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tahun 2021.
"Saya bukan, dan tak pernah minta dikasihani lo ya. Selama ini saya memang tinggalnya di rumah dinas kepala desa di dekat sana," ucap Fathur sambil menunjuk jalan pintas selebar 1 meter dihimpit tembok rumah warga Sukorejo kepada wartawan.
Fathur memang berhasil mendatangkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, dan Pangdam V Brawijaya Mayjen Suharyanto ke Balai Desa Sukorejo terkait PPKM. Padahal desa yang dipimpinnya itu adalah desa hasil relokasi dari kelurahan dekat Pelabuhan Gresik di Kecamatan Gresik. Sehingga akses masuk ke desa hanya ada satu jalur saja.