Ketua DPRD Gresik Minta Kades Tak Tergesa-gesa Jalankan Kopdes Merah Putih

Ketua DPRD Gresik Minta Kades Tak Tergesa-gesa Jalankan Kopdes Merah Putih M. Syahrul Munir, Ketua DPRD Gresik.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Ketua DPRD Gresik, M. Syahrul Munir, mengimbau kepala desa (Kades) dan Ketua Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih di 18 kecamatan se-Kabupaten Gresik, agar tidak tergesa-gesa dalam mengoperasionalkan koperasi pasca peluncuran 80.000 Kopdes Merah Putih se-Indonesia oleh Presiden RI, Prabowo Subianto.

Syahrul menekankan pentingnya perencanaan yang matang sebelum melangkah lebih jauh dalam pengelolaan bisnis koperasi.

"Kopdes Merah Putih ini adalah program jangka panjang. Jadi tidak perlu terburu-buru dalam menentukan arah bisnis. Yang terpenting, ada perencanaan matang dan disepakati bersama oleh komponen penggerak di masing-masing desa," ujar Syahrul Munir kepada BANGSAONLINE.com, Kamis (24/7/2025)

Menurut Anggota Fraksi PKB ini, ke depan, akan ada skema pendanaan dari Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yang direncanakan masuk ke Kopdes Merah Putih.

Karena itu, diperlukan kesiapan ekstra agar pengelolaan dana tidak menimbulkan persoalan hukum di kemudian hari.

Meski demikian, Syahrul mengapresiasi Kabupaten Gresik yang telah menjadi salah satu daerah tercepat dalam menyelesaikan badan hukum kelembagaan Kopdes Merah Putih di Indonesia.

Ia mengingatkan bahwa keberhasilan hukum kelembagaan harus diikuti dengan kesiapan operasional Kopdes Merah Putih agar berjalan dengan baik.

"Mulai sekarang para kepala desa dan ketua Kopdes Merah Putih harus menyusun business plan yang realistis. Minimal, pada bulan September nanti sudah ada model bisnis yang jelas," pesannya.

Syahrul berharap Kopdes Merah Putih mampu menjadi saluran distribusi baru sebagaimana arahan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto beberapa waktu lalu.

Tujuannya, memangkas rantai distribusi yang terlalu panjang, sehingga kebutuhan pokok masyarakat bisa tersedia dengan lebih cepat dan terjangkau.

Ia lantas menyebutkan beberapa contoh usaha yang dapat dijalankan oleh Kopdes Merah Putih. Antara lain, penjualan sembilan bahan pokok (sembako), apotek desa, penyediaan pupuk dan alat pertanian, serta penjualan produk unggulan dari masing-masing desa.

Gresik sendiri telah memiliki koperasi yang menjalankan kemitraan produktif, seperti yang dilakukan Koperasi Desa Dapet, Kecamatan Balongpanggang, yang bekerja sama dengan Pondok Pesantren Sunan Drajat Kabupaten Lamongan.

"Model kolaborasi seperti ini dinilai positif karena mampu memberikan manfaat langsung kepada masyarakat," terang Syahrul.

Mennurut Syahrul, Bupati Fandi Akhmad Yani juga telah menginisiasi pendampingan kelembagaan Kopdes Merah Putih dengan menggandeng sejumlah universitas di Kabupaten Gresik.

"Kemarin Bapak Bupati juga menginisiasi gagasan tersebut untuk menggandeng universitas sebagai mitra pendampingan. Saya berharap pola pendampingan kepada pengurus koperasi segera dirumuskan dan disosialisasikan, guna memperkuat peran koperasi sebagai fondasi perekonomian desa," pungkas Syahrul.

Sebelumnya, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani, menyampaikan bahwa peresmian 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih oleh Presiden Prabowo merupakan tonggak penting dalam mewujudkan kemandirian ekonomi rakyat.

"Prinsipnya kita berharap ada surat edaran atau MoU, agar Kopdeskel Merah Putih bisa bekerja sama dengan program strategis lainnya seperti MBG maupun Sekolah Rakyat. Selain itu, pentingnya persiapan model bisnis, pengembangan sumber daya manusia (SDM), serta kerja sama dengan sejumlah pihak pada tahap operasional ini," ujar Yani usai mengikuti peluncuran 80.000 Unit Koperasi Desa dan Koperasi Kelurahan Merah Putih oleh Presiden RI Prabowo Subianto di Desa Pangkah Wetan, Kecamatan Ujungpangkah, Gresik, Jawa Timur, Senin (21/7/2025).

Secara legalitas, Yani menyebut ada 356 koperasi desa dan kelurahan di Kabupaten Gresik yang secara kelembagaan sudah disahkan.

Sejak awal April 2025, pelaksanaannya telah dilakukan secara serentak dan dibiayai melalui APBD. Selanjutnya, pengembangan bisnis koperasi menyesuaikan potensi daerah masing-masing.

"Pengembangan bisnis kita sesuaikan potensi masing-masing, seperti daerah utara banyak potensi perikanan dan daerah selatan banyak pertanian. Kemudian untuk wilayah Bawean bisa juga sebagai holding untuk membeli transportasi laut. Artinya setiap wilayah mempunyai potensi sendiri," tuturnya.

Ia berharap, Koperasi Desa Merah Putih bukan sekadar koperasi biasa, melainkan dapat menjadi pusat layanan ekonomi di desa. Menurutnya, koperasi ini akan mengelola dan menyalurkan kebutuhan dasar yang terjangkau warga.

"Mudah-mudahan koperasi desa/kelurahan dapat memutus rantai kebutuhan pokok sehari-hari warga dengan harga yang terjangkau. Selain itu, pupuk subsidi juga bisa diakses di Kopdes dan Kopkel Merah Putih untuk pemenuhan pertanian," tambahnya.

Tidak hanya itu, Pemkab Gresik juga akan memberikan pendampingan kelembagaan, pelatihan manajemen koperasi, serta menyiapkan regulasi pendukung, untuk tahap awal di tahun 2025.

"Pemkab Gresik siap melakukan pendampingan maupun monitoring dan evaluasi (monev) secara berkala untuk Kopdes dan Kelurahan Merah Putih bekerja sama dengan universitas yang ada di Gresik. Kita butuh edaran atau MoU agar program ini bisa juga berkolaborasi dengan program strategis Presiden yang lain," tandasnya. (hud/rev)