Gagal Panen, Cabai di Kediri Tembus Rp 100 Ribu per Kg, Bupati Kediri: Penjual Pecel Terdampak

Gagal Panen, Cabai di Kediri Tembus Rp 100 Ribu per Kg, Bupati Kediri: Penjual Pecel Terdampak Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana saat berdialog dengan salah satu pedagang cabai. foto: ist.

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Tutik Purwaningsih menegaskan bahwa kenaikan harga cabai saat ini dipastikan bukan karena adanya aksi penimbunan oleh sejumlah oknum.

Menurut Tutik, tak mudah menimbun cabai mengingat aneka jenis cabai merupakan bahan pokok segar yang sulit bertahan dalam waktu lama.

Senada dengan Tutik, Yayuk Anisa, Petugas Penyuluh Lapangan PPL di Kecamatan Ngasem Kabupaten mengatakan di wilayahnya tidak ada petani maupun masyarakat yang mempunyai sarana cold storage sebagai tempat penyimpanan yang memadai bagi bahan pokok.

Menurut Yayuk, kenaikan harga cabai rawit disebabkan dampak cuaca buruk sehingga banyak lahan petani gagal panen. "Hal ini berpengaruh pada mahalnya harga cabai di pasaran yang kini mencapai 125.000 rupiah per kilogram," kata Yayuk.

Sementara menyikapi kenaikan harga cabai ini, Bupati Hanindhito Himawan Pramana melakukan sidak aktivitas jual beli cabai di Pasar Induk Komoditi Sayur Buah dan Pangan di Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare Kabupaten , Rabu (10/3/2021).

“Memang tidak bisa dipungkiri ini ada faktor cuaca ekstrem terjadi di seluruh Indonesia harga cabai ini naik,” katanya.

Merespons kondisi tersebut, bupati yang akrab disapa Mas Bup Dhito meminta dinas perdagangan terus berkomunikasi dengan dinas pertanian dan perkebunan untuk memonitor pergerakan produksi dan perkembangan harga cabai di Kabupaten .

Lihat juga video 'Peringatan Hari Jadi Kabupaten Kediri ke-1220 di Pendopo Panjalu Jayati':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO