Sementara itu, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengungkapkan kinerja pembangunan manusia di Kabupaten Lamongan sesuai dengan harapan. Hal ini ditunjukan oleh Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang terus meningkat.
“Pada tahun 2020 IPM Lamongan sebesar 72,58, masuk dalam kategori tinggi dan peringkat 16 dari 38 kabupaten kota di Jawa Timur,” ungkap Bupati Yuhronur.
Di bidang perekonomian, lanjut Yuhronur, pertanian Lamongan khususnya komoditi padi telah menjadi produsen terbesar di Jawa Timur sebesar 1.172.965 ton dan menjadi salah satu lumbung pangan nasional. Di samping padi, produksi jagung dengan sistem yang lebih modern produktivitasnya mampu ditingkatkan dari yang semula 5,7 ton per hektare menjadi 10 ton per hektare.
Sedangkan di bidang manajemen pemerintahan, Pemkab Lamongan telah melakukan reformasi birokrasi secara optimal. Hal ini ditunjukan dalam empat tahun berturut-turut Pemkab Lamongan mendapat Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
"Selain itu sistem akuntabilitas pemerintahan (SAKIP) Kabupaten Lamongan selama dua tahun terakhir mendapat predikat “A” (Sangat Baik)," terang Yuhronur.
Atas berbagai capaian yang sudah baik ini, Bupati Yuhronur bersama Wabup Abdul Rouf bertekad akan menjaga kesinambungannya demi terwujudnya kejayaan Lamongan yang berkeadilan.
“Dalam mewujudkan visi tersebut, kami memiliki 5 misi pembangunan, yakni fokus ekonomi, fokus pembangunan manusia, fokus infrastruktur, fokus kesejahteraan dan sosial, serta fokus tata kelola pemerintahan,” tuturnya. (qom/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News