Dukung Sekolah Tatap Muka, Ning Lia: Pendidikan Juga Bagian Kesehatan

Dukung Sekolah Tatap Muka, Ning Lia: Pendidikan Juga Bagian Kesehatan Dr. Lia Istifhama, Praktisi Pendidikan. foto: ist.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah menargetkan sekolah tatap muka mulai dibuka setelah vaksinasi terhadap guru dan dosen selesai dilaksanakan pada Juni 2021 mendatang. Wacana ini direspons positif bagi banyak pihak, di antaranya aktivis millennial yang juga praktisi pendidikan, Lia Istifhama.

Menurut Doktor lulusan UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tersebut, hal ini merupakan wacana baik yang harus disikapi positif dan didukung semua pihak. Alasannya, pendidikan juga bagian dari kesehatan. Fakta menunjukkan banyak anak depresi karena tidak bisa bertemu langsung dengan teman-teman sekelas. Sekolah daring yang terlalu lama pun mulai membuat anak jenuh.

“Saya pernah baca berita, bahwa pemerintah sempat memunculkan wacana sekolah tatap muka di awal 2021. Namun alih-alih terealisasi, yang ada malah beberapa pihak yang kontra menyalahkan pemerintah dengan alasan tidak peduli kesehatan anak-anak. Jujur saya sebagai ibu dari dua anak dan warga negara Indonesia, heran dengan sikap orang-orang yang seakan-akan garang bersuara tapi tidak berpikir holistik," tutur perempuan yang akrab disapa Ning Lia itu, Sabtu (27/2/2021).

Tokoh Muda Inspiratif 2020 versi Forkom Jurnalis Nahdliyin (FJN) ini menilai, holistik dalam hal ini adalah pentingnya kita berpikir banyak aspek sebelum berbicara. Menurut Lia, ada berbagai yang fakta tidak bisa dinafikan, di antaranya Pemilukada 2020 lalu menimbulkan banyak kejadian kerumunan massa.

"Apa kemudian mereka yang berkerumun saat itu lantas kena Covid-19 dan mati bergelimpangan di pinggir jalan? Terus cek juga mall-mall yang semakin ke sini, semakin ramai pengunjung. Apa ada yang kemudian sakit sesak napas atau kena gejala covid hanya karena mereka sekian jam berbelanja? Juga cek fakta-fakta lapangan lainnya. Yang terpenting anak-anak sekolah dengan protokol kesehatan," cetusnya.

"Apalagi, pemerintah sudah melakukan sedemikian cara untuk menekan Covid-19. Saya kira pemerintah sudah berhasil, kok. Kalau kita masih tidak puas, bagaimana pemerintah bisa membuat kebijakan yang adaptif dengan kebutuhan masyarakatnya? Terutama kebijakan terkait masa depan generasi muda," imbuh putri almarhum KH. Masykur Hasyim ini.

Sebelumnya, dalam program Trijaya Hot Topic Pagi, Kamis (25/2/2021), Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA), Lenny N. Rosalin mengatakan sekolah tatap muka bisa dilaksanakan dengan protokol kesehatan, seperti memakai masker, rajin cuci tangan, dan menjaga jarak.

Pentingnya tatap muka bukan tanpa alasan. Dijelaskan dalam survei Kemen PPPA selama September dan Oktober tahun lalu, bahwa banyak siswa dan siswi yang mengalami depresi selama pandemi. Hal itu diakibatkan siswa dan siswi harus tetap berada di rumah, tidak bertemu dengan teman-teman sekelasnya, dan tidak bisa berinteraksi langsung dengan guru. Ia berharap nantinya saat sekolah sudah dibuka, akan mengurangi tingkat depresi dari para siswa dan siswi. (mdr/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO