Puji Pedagang Bazaar Online, Risma Minta Pelaku Usaha Tak Cepat Puas

Puji Pedagang Bazaar Online, Risma Minta Pelaku Usaha Tak Cepat Puas Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini saat membuka kegiatan Bazar Urban Farming, Pahlawan Ekonomi, Pejuang Muda melalui video conference (vidcon) di Kediaman (Rumdis) Wali Kota Surabaya. foto: ist.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membuka kegiatan Bazar Urban Farming, Pahlawan Ekonomi, Pejuang Muda dalam Memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) dan HUT PT HM Sampoerna ke-107, Sabtu (29/8).

Acara yang digelar melalui video conference (vidcon) itu diikuti oleh sekitar 300 calon pembeli. Mereka menyaksikan berbagai produk yang dipasarkan melalui online itu.

Menariknya, acara itu dibuka dengan online yang memasarkan produk pertanian hingga hasil ikan segar dari para nelayan, termasuk pula jenis makanan dari hasil olahan tersebut. Bahkan, satu per satu pelaku usaha itu diberi kesempatan untuk memaparkan produk masing-masing beserta keunggulannya.

Aliwati Ashari, seorang ibu rumah tangga warga Kelurahan Kebraon, Kecamatan Karang Pilang dengan lincahnya memaparkan produk-produk yang dijualnya. Di antaranya aneka sayuran hidroponik. Kemudian, Kelompok Nelayan ibu-ibu yang berasal dari Kecamatan Bulak Kenjeran juga tak kalah lincahnya dalam memasarkan dagangannya itu.

“Bapak-Ibu ini kami menjual keripik baby crab Rp 10 ribu per pack, teripang Rp 35 ribu. Monggo Bapak-Ibu yang minat bisa hubungi saya Ibu Sutatik. Jangan lupa kontak saya di nomor 083856217356,” papar Sutatik.

Melihat antusias para pedagang yang berjualan secara virtual itu, Risma mengapresiasi hal-hal baru yang dilakukan pedagang. Menurutnya, di masa pandemi Covid-19 warga dituntut untuk berpikir cerdas dan kreatif. Sebab, jika biasa-bisa saja maka akan tertinggal dengan yang lain.

"Tuhan mengajarkan kita untuk berpikir lebih maju lagi. Jangan pernah menyampaikan tidak bisa. Kita tidak boleh begitu saja menyerah dan pasrah. Karena tidak mungkin Tuhan menurunkan sesuatu tanpa alasan. Nah, salah satu alasannya mungkin supaya kita lebih pintar, sehingga lahirlah pemasaran via daring. Padahal sebelumnya, tidak mungkin ada pemasaran via daring itu, terutama yang hasil-hasil pertanian, tentu sangat jarang,” tuturnya.

"Jadi, memang kita harus banyak belajar bahwa kita harus bisa semuanya dan berpikir untuk melangkah ke depan, bukan hanya hari ini," tegasnya.

Di samping itu, ia juga meminta kepada para pedagang, petani, nelayan serta Pahlawan Ekonomi, dan Pejuang Muda untuk tidak pernah puas dan tidak pernah berhenti untuk berinovasi. Menurutnya, dalam usaha harus selalu kurang, karena kalau sudah merasa cukup, berarti sudah menjadi orang sombong.

"Orang sombong adalah orang yang paling dibenci Tuhan, karena orang sombong itu merasa unggul. Padahal, tidak mungkin ada keunggulan istimewa bagi satu orang. Di atas langit masih ada langit. Di bawah bumi, masih ada bumi lagi, dan lapisan bumi di bawahnya lagi," pesannya. (ian/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO