Resmikan Plaza Atas Alun-alun Surabaya, Risma: Suatu saat, Seniman Besar Lahir dari Sini

Resmikan Plaza Atas Alun-alun Surabaya, Risma: Suatu saat, Seniman Besar Lahir dari Sini Wali Kota Risma didampingi Seniman Cak Kartolo meresmikan plaza atas Alun-alun Surabaya yang berada di Kompleks Balai Pemuda, Jalan Gubernur Suryo, Senin (17/08).

Risma juga mengungkapkan alasan memilih konsep bangunan alun-alun untuk ruang kesenian tersebut. Menurutnya, selama menjabat jadi wali kota, lebih dari 500 lapangan olahraga telah dibangun Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Namun, untuk ruang atau bangunan khusus kesenian dinilai masih kurang.

Wali kota yang menjabat Presiden UCLG Aspac ini yakin, jika anak-anak Surabaya dibina dengan baik, serta didukung dengan ruang atau wadah untuk mereka berekspresi, maka tidak memungkinkan jika nantinya muncul seniman besar yang lahir dari Kota Surabaya.

"Saya percaya kalau anak-anak ini kita bina dengan baik, saya percaya suatu saat gedung ini, ruang ini, akan ada salah satu seniman besar yang lahir dari Kota Surabaya. Itu mimpi saya," ujar Risma optimis.

Karena itu, akan menggandeng para seniman untuk menampilkan pertunjukan di kompleks Alun-alun Surabaya itu. Masyarakat yang berkunjung ke Surabaya, dapat menikmati berbagai kesenian rakyat itu secara gratis, seperti ludruk, wayang orang, srimulat hingga tari reog. “Nanti pemkot yang bayar, senimannya tinggal bermain dan kemudian yang nonton sudah gratis di sini,” tuturnya.

Menariknya, di sela peresmian itu, Wali Kota Risma kemudian mengajak maestro seniman asal Surabaya berada di atas panggung. Mereka adalah Cak Kartolo, Ning Kastini, Cak Lupus Arboyo dan Cak Suro. Tak pelak, para maestro seniman ini pun berhasil membuat Wali Kota Risma bersama para tamu undangan tertawa dengan aksi parikan-parikan lucu khas ala Surabaya.

Sementara itu, Cak Kartolo mengaku sangat mendukung dan mengapresiasi adanya ruang kesenian baru di Kota Surabaya itu. Apalagi, dia menilai, bahwa masyarakat juga butuh hiburan kesenian rakyat seperti ludruk, maupun srimulat seperti zaman dahulu kala.

“Saya setuju karena sekarang masyarakat ingin hiburan, harus diteruskan seperti di THR (Taman Hiburan Rakyat) zaman dahulu, kalau ada ketoprak, ludruk, wayang, ya senang,” kata Cak Kartolo saat ditemui di akhir acara. (ian/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO