LAMONGAN, BANGSAONLINE.com - Keberadaan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam program KB sudah banyak dirasakan oleh masyarakat. Namun, dalam waktu 3 bulan terakhir dengan adanya pandemi Corona menyebabkan pencapaian program BKKBN terganggu.
"Dampak pandemi Covid-19, ada beberapa program BKKBN yang terganggu di antaranya akseptor KB mengalami penurunan hingga 32 persen," ujar Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur Sukaryo Teguh Santoso saat menghadiri aksi simpatik Keluarga Bantu Keluarga dalam peringatan Harganas XVIII tahun 2020 di Kampung Sukomulyo, Kelurahan Sidoharjo, Lamongan, Senin (22/6)
BACA JUGA:
- Viral Pertunangan Balita di Sampang, BKKBN Jatim Turun Tangan, Berikut Kisah Sebenarnya
- Perkawinan Anak di Jatim Terus Turun, Pj Gubernur Adhy Karyono Jelaskan Penanganannya
- Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi Jawa Timur, Kota Kediri Raih Peringkat II
- Bangga! Kota Mojokerto Sabet Juara 1 Lomba Penguatan Kampung KB 2024
Menurut Teguh, angka keinginan ber-KB turun bukan karena masyarakat tidak ingin ber-KB, tetapi takut keluar rumah karena takut terpapar virus Corona.
"Kita bukan melarang untuk hamil, tetapi khawatir adanya kehamilan yang tidak diinginkan karena tidak direncanakan. Kita ingin di Jawa Timur, bayi yang lahir adalah bayi yang sehat tidak ada kematian, baik bagi ibu dan bayi,” ungkap Teguh didampingi Sekda Lamongan Yuhronur Efendi dan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Umuronah.
Ditambahkan Teguh, peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) XVIII tahun 2020 yang berlangsung di tengah pandemi Covid-19 ini, BKKBN juga mengarahkan kepada kegiatan yang lebih bermanfaat bagi masyarakat dalam pencegahan Covid-19.
“Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, pada tahun 2020 ini BKKBN tidak mengadakan seremonial yang besar dalam merayakan Hari Keluarga Nasional. Kami akan melakukan bakti sosial khususnya pelayanan KB dengan semangat kami adalah, Pelayanan KB Sejuta Akseptor secara nasional,” terangnya.