SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - "Sudah tiga kali, tiga ronde, Sidoarjo menjalankan PSBB. Kini, saatnya transisi menuju New Normal," ucap Plt. Bupati Sidoarjo, Nur Ahmad Syaifuddin saat menghadiri launching Kampung Tangguh Semeru di Desa Karangbong, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Sidoarjo, Senin (8/6/2020).
Pernyataan Cak Nur, sapaan akrab Nur Ahmad Syaifuddin seakan menjadi jawaban. Pemkab Sidoarjo berharap PSBB tak lagi berlanjut untuk keempat kalinya. Usulan transisi menuju New Normal itu, mulai Minggu (7/6/2020) telah diperjuangkan oleh Pemerintah Kota Delta dalam rapat bersama dengan Pemprov Jatim.
BACA JUGA:
- Modus untuk Beli Makan, Motor Pemilik Bengkel di Sidoarjo Raib Dicuri
- Satgas TMMD Sidoarjo Bersama Masyarakat Lakukan Bersih-bersih Sungai dan Jalan di Balongbendo
- Kodim 0816/Sidoarjo Bersatu dengan Masyarakat, Bangun Desa Lewat TMMD ke-120
- Tunawisma Ditemukan Meninggal Dunia di Taman Pembatas Jalan Dekat JPO Terminal Bungurasih
Menurut Cak Nur, ada tiga pertimbangan mengapa Sidoarjo dinilai siap menjalankan New Normal. Pertama, melihat tren kasus Covid-19. Dari data Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sidoarjo, jumlahnya turun. "Jika dibandingkan dengan PSBB tahap kedua, saat ini turun," paparnya.
Pertimbangan kedua, faktor psikologis warga. Ia mengaku banyak mendengar keluhan tentang dampak PSBB yang memukul perekonomian warga. Karena jam operasional mal, warung makan, warkop, serta kafe dibatasi, tak boleh melebihi pukul 21.00 WIB. "Saya dapat masukan. Selama PSBB warga soroh (susah)," jelasnya.
Alasan ketiga, merupakan kunci penanganan Covid-19. Pemkab Sidoarjo sudah menemukan formula yang tepat, yakni dengan terus mendirikan Kampung Tangguh Semeru. Terbukti, dengan kebijakan itu Pemkab Sidoarjo mampu menggerakkan warga untuk ikut membantu penanganan Covid-19.
Cak Nur menjelaskan, kampung tangguh sudah membuahkan hasil. Penyebaran Covid-19 ditangani dari tingkat paling bawah, yakni desa. Warga melakukan preventif dengan setiap orang yang keluar masuk desa diminta menujukkan surat keterangan RT/RW.
Ia menambahkan, ketahanan pangan pun terjamin. Pasalnya, desa mendirikan dapur umum untuk suplai kebutuhan pangan. Sedangkan yang tidak kalah penting adalah aspek kuratif dengan menyediakan ruang isolasi bagi warga yang terpapar Covid-19. "Kampung tangguh merupakan garda terdepan dalam perlawanan corona, dan peran desa juga menjadi andalan, saya berharap kampung tangguh tetap berjalan, bahkan jumlahnya semakin banyak," jelasnya.