SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Suasana idul fitri di perbatasan Desa Glagaharum Kecamatan Porong, dan Desa Keboguyang Kecamatan Jabon, tercoreng. Pasalnya, sekelompok pemuda dari dua desa tersebut terlibat tawuran. Aksi anarkistis itu dipicu hal sepele. Yaitu suara bising kendaraan bermotor.
Kejadian itu bermula menjelang lebaran. Tepatnya Sabtu (24/5). Selepas berbuka, sejumlah pemuda Desa Glagaharum berkumpul. Mereka berniat menggelar takbir keliling.
BACA JUGA:
- Lagi, Bentrok antar Pesilat di Sidoarjo, Tiga Remaja Dikeroyok Puluhan Pemuda di Jalan Raya Jenggolo
- Bawa Samurai dan Celurit, Empat Anggota Gangster di Sidoarjo Ditangkap Polisi
- Geger! Sales Kopi Tanpa Merek Asal Surabaya Tewas Mendadak di Depan Rumah Warga Sidoarjo
- Kasus Penusukan Ayah Tiri ke Anaknya di Sidoarjo, Berawal dari Bercanda
Pukul 21.00, lebih dari 50 pemuda berkumpul. Mayoritas mengendarai sepeda motor. Ada juga yang memakai mobil bak terbuka.
Setelah rombongan lengkap, pemuda menggelar ritual khusus. Mereka duduk melingkar. Menenggak minuman keras (miras).
Selepas teler, rombongan berangkat. Lantunan takbir, tahmid, dan tasbih dikumandangkan. Peserta takbir keliling memutari perkampungan.
Awalnya, rute takbir keliling itu tak jauh. Hanya berkeliling di jalan desa. Namun lantaran terlanjur semangat, kawanan pemuda tersebut terus berputar. Bahkan hingga sampai batas desa.
Pukul 00.30, rombongan sampai batas antara desa Glagaharum dan Desa Keboguyang. Kumpulan pemuda itu mulai berulah. Bukan lantunan takbir yang diucapkan, justru suara bising motor yang meraung.