Di Tengah Pandemi Covid-19, RUPS Bank Jatim Bagikan Dividen Rp 723,7 Miliar ke Pemda se-Jawa Timur

Di Tengah Pandemi Covid-19, RUPS Bank Jatim Bagikan Dividen Rp 723,7 Miliar ke Pemda se-Jawa Timur RUPS Bank Jatim diselenggarakan dalam format mengikuti protokol kesehatan dan dapat diikuti melalui video conference.

“Meskipun OJK menilai stabilitas ekonomi Jatim masih dalam kondisi terjaga, bukan berarti sektor perbankan bebas dari dampak Covid-19. Ada hal-hal yang perlu diantisipasi sektor perbankan, seperti adanya potensi risiko gagal bayar debitur, potensi peningkatan rasio NPL, potensi risiko penurunan pendapatan bank, potensi tak terpenuhi target lapangan, penurunan dana pihak ketiga akibat penarikan simpanan dan deposito nasabah yang terdampak covid-19,” kata gubernur perempuan pertama Jatim ini.

Di saat darurat bencana semacam ini, Gubernur Khofifah ingin tidak hanya berperan sebagai profit institution, melainkan juga untuk melakukan peran sebagai motor untuk menggerakkan ekonomi di daerah. Terutama, Gubernur Khofifah menyebut ada sebanyak 9,78 juta UMKM yang tentu memerlukan bantuan di tengah pandemi Covid-19.

Saat ini, Pemprov Jatim telah membuat kebijakan bagi debitur yang terdampak covid-19 bisa mengajukan restrukturisasi kredit. Debitur bisa mengajukan restrukturisasi kredit baik yang melalui leasing maupun lewat pegadaian. Sebagai salah satu bank yang memberikan kredit, Gubernur Khofifah berpesan agar bank plat merah bisa turut menyukseskan kebijakan tersebut.

Selain itu, di tengah kondisi pandemi Covid-19, Gubernur Khofifah menyebut ada berapa hal yang harus dilakukan oleh untuk meminimalisir dampak virus yang kini masih merenak tersebut.

Tak hanya memberikan relaksasi kredit sebagai stimulus ekonomi nasional, melainkan juga melakukan monitoring debitur secara berkala, memaksimalkan layanan elektronik perbankan seperti mobile banking, internet banking, serta juga meningkatkan kerja sama dengan sektor financial technology (fintech).

“Yang ingin saya underline, optimalisasi kerja sama dengan fintech tentu kini harus dilakukan dengan lebih sangat hati-hati. Fintech di titik-titik tertetu memang memberikan gairah bagi masyarakat untuk mengakses, akan tetapi di titik tertentu kita harus lebih hati-hati. Saya yakin jika mampu melakukan mitigasi tersebut dengan baik berdasarkan risiko kredit, risiko pasar, risiko liquiditas, risiko operasional, risiko hukum, dan risiko kepatuhan, maka akan tetap survive di tengah pandemi ini,” pungkas Gubernur Khofifah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Pemkab Nganjuk Terima Mobil URC Sekaligus Launching E-Retribusi Pasar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO