BLITAR, BANGSAONLINE.com - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mardi Waluyo Kota Blitar mengisolasi tiga orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Tiga orang ini masuk ke RSUD Mardi Waluyo di hari yang berbeda. Rinciannya, dua laki-laki dan satu perempuan.
Wakil Direktur Bidang Pelayanan dan Penunjang RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar, dr. Herya Putra mengatakan, pasien pertama secara radiologi menunjukkan tanda awal pneumonia.
BACA JUGA:
- Asyiknya Pelajar Mengikuti Pondok Ramadan di Wisata Edukasi Kampung Coklat Blitar
- Maling Alat Musik di Gereja Blitar Tertangkap Saat Hendak COD Dengan Pembeli
- Di Kota Blitar, Petugas Gabungan Temukan Sejumlah Kafe Jualan Miras saat Ramadan
- Jarang yang Tahu! Di Kota Blitar Ada Musala Berusia hampir 200 Tahun Warisan Prajurit Diponegoro
Sementara pasien kedua masih menunggu hasil dari tim Covid-19 ada tidaknya gambaran pneumonia. Untuk pasien ketiga, pihaknya belum memberikan keterangan lebih lanjut. Ia memastikan semua PDP kondisinya baik.
"Secara radiologi kasus pertama ada tanda awal pneumoni. Kasus kedua masih menunggu hasil Tim Covid ada tidaknya gambaran pneumoni," ungkap Herya, Rabu (24/3/2020).
Ia, menambahkan saat ini RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar baru memiliki tiga ruang isolasi untuk penanganan Covid-19. Tiga ruangan tersebut diisi empat bed dengan pertimbangan agar pasien yang diisolasi merasa nyaman.
Sementara ruang isolasi di IGD satu bed.
"Sekarang protapnya kalau ada pasien positif harus kita rawat. Perawatan itu butuh waktu panjang. Jadi agar yang diisolasi merasa nyaman, memang harus dibatasi jumlah bednya. Ruang ada tiga, namun bednya kita buat jarang. Karena nanti kalau pasien stres tidak nyaman akan berpengaruh pada proses pemulihan," terangnya.
Selain ruang isolasi yang terbilang masih minim, RSUD Mardi Waluyo juga hanya memiliki satu ambulans yang ada sekat antara pasien dengan petugas medis.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News